Merdeka.com - Tim ahli dari 11 negara turun meneliti landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Tim ini berjumlah 11 orang, terdiri dari 5 negara, yakni Kanada, Hongkong, Korsel, Afsel dan India.

Soal mengapa landasan pacu yang diteliti, alasannya karena Bandara Soekarno-Hatta termasuk 11 bandara tersibuk di dunia.  

John Pottinger Manager Safety and Operations Airport Council Internasional (ACI) yang juga team leader dalam Airport Excellence (APEX) in safety mengatakan, salah satu kasus yang terjadi dan unik di Bandara Soekarno-Hatta adalah kelebihan kapasitas. Menurutnya, Soekarno-Hatta termasuk bandara tersibuk dunia.

Tetapi, lanjutnya, tidak ada rasa khawatir yang berlebihan di sini. Semua terlihat berjalan dengan baik.

"Memang kita tidak bisa membandingkan bandara ini dengan Bandara Incheon di Korea Selatan. Justru saya selain akan memberikan masukan juga ada rasa keingintahuan saya terhadap kasus over kapasitas ini. Saya acungin jempol," seraya mengatakan, adapun yang akan dikaji ada enam dari 28 kategori.

Direktur Operasional PT Angkasa Pura II, Salahudin Rafi menambahkan, penelitian terhadap landasan pacu bandara termasuk soal personilnya.

"Kajian ini tidak hanya  soal runway yang tidak boleh ada serpihan ban, binatang, atau benda benda lain yang membahayakan penerbangan. Tetapi juga bagaimana personilnya, harus seperti apa, bagaimana harus menghadapinya, regulasi di Indonesia seperti apa, semua dikaji," terang Salahudin Rafi.