'Pak Djarot aneh-aneh aja, kalau tahu PNS pesta narkoba ya tangkap'
Merdeka.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Sunirman bingung dengan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Sebab, Djarot mendapat informasi ada pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI yang akan melakukan pesta narkoba sebelum Ramadan.
"Siapa? Pak Djarot mah aneh-aneh aja " katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (25/5).
Politisi Gerindra ini menyarankan Djarot tidak hanya diam jika mengetahui informasi tersebut. Djarot diminta segera melakukan aksi penindakan untuk mengklarifikasi informasi yang diterimannya.
"Kalau Pak Djarot memang tahu itu ya tangkap-tangkapin aja. Kalau alasan orang pakai narkoba karena stres, semua juga stres di sini (Pemprov DKI Jakarta)," ujar Prabowo.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan test urine ke seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tujuannya untuk mengetahui adakah yang mengkonsumsi narkotika dan barang-barang terlarang di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, test urine yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI. Sasarannya, 100.000 PNS dan karyawan.
"Paling tidak seratus ribu kita lakukan test urine di Pemprov. Pertama itu, Dinas Kebersihan dan Petugas Harian Lepas (PHL)nya. Kemudian petugas Penangangan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Jangan-jangan PHL dan PPSU kita jadi pengedar. Matilah kita," katanya saat menerima kunjungan BNNP DKI Jakarta di Balaikota DKI Jakarta, Senin (22/5).
Dia menambahkan, test urine akan dilakukan secara dadakan. Paling lambat, satu minggu sebelum dimulainya bulan suci ramadhan.
Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, pemilihan waktu tersebut lantaran dugaan, sebelum bulan suci ramadhan, para PNS dan karyawan Pemprov DKI melakukan pesta narkoba maupun menyetok narkoba.
"Nah ini bentar lagi ramadhan, biasanya mereka itu kesempatan. Ada yang pake dululah mumpung belum bulan suci. Nah inikan bisa ketahuan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNNP DKI Jakarta, Brigadir Jenderal (Brigjen) Iwan Ibrahim mengaku siap untuk bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan test urine.
"Kita siap. Bisa kok . Kita bisa 1000 orang sehari kita test urine," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaMeski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pencairan kenaikan gaji PNS ini telah dikonfirmasi langsung oleh Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKPU memastikan bahwa salah input NIK seorang pemilih di DPT Kutai Kartanegara itu sudah ditangani dan diperbaiki.
Baca SelengkapnyaPenetapan pemindahan Dito Mahendra dari yang awalnya diajukan ke Lapas Teroris Gunung Sindur, Jawa Barat, ditetapkan dipindah ke Rutan Cipinang.
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaPotret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca Selengkapnya