Organda: DPRD terlalu mengada-ada soal tarif
Merdeka.com - DPRD dinilai mengada-ada dalam mengulur waktu untuk menyetujui kenaikan tarif angkutan umum yang diusulkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Sebab, apa yang diusulkan tersebut merupakan hasil survei dari Organda di lapangan secara real.
"Angka yang kami ajukan itu sudah terlalu kecil, kita sebenarnya mau tarifnya itu Rp 5 ribu dengan harapan disubsidi oleh DKI Rp 2 ribu," kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Soedirman yang dihubungi wartawan, Rabu (3/7).
Ia menjelaskan, tarif yang diusulkan kepada pemprov justru tidak menguntungkan bagi seluruh pihak. Sehingga, usulan tersebut bukan atas dasar asumsi semata.
"Itu terlalu mengada-ada, perlu diingat pengusaha juga wajib dilindungi. Lagipula kenaikan Rp 500 sampai Rp 1000 di lapangan enggak ada yang protes kok," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menyebut, pemudik memiliki waktu untuk memanfaatkan diskon tarif tol ini dari malam ini sampai esok pagi.
Baca SelengkapnyaAturan baru mengenai tarif efektif PPh 21 ini berlaku mulai 1 Januari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Pastikan Ada Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran 2024
Baca SelengkapnyaMentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mendengarkan berbagai masukan yang ada dari para pengusaha saat kenaikan tarif mulai diterapkan.
Baca SelengkapnyaTetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaMendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku
Baca Selengkapnya