Organda DKI sebut sopir angkot OK Otrip mulai ngeluh
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta mulai melaksanakan program OK OTRIP sejak sekitar sebulan terakhir. Bagi warga yang memegang kartu OK Otrip, biaya transportasi bisa lebih murah dengan tarif Rp 3.500 dalam durasi tiga jam. Angkutan yang ikut dalam program ini yaitu Transjakarta dan angkot.
Namun Organda sering menerima keluhan dari para sopir angkot yang masuk dalam program ini. Salah satunya karena persyaratan yang dinilai rumit atau ribet.
"OK Otrip sering mengeluh karena persyaratan yang berat. Mereka harus delapan jam bekerja. Karena mereka biasa berganti orang. Harus ada tanda tangan dan sebagainya," kata Ketua DPD Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan di Balai Kota, Selasa (30/1).
Organda meminta kepada Pemprov DKI Jakarta agar memberikan pelatihan kepada para sopir yang wilayah operasinya sesuai dengan program OK OTRIP ini. "Itulah kenapa kita minta Organda supaya nanti difasilitasi oleh Pemda, pendidikan-pendidikan pengemudi gitu. Karena itu kan perlu anggaran. Dan Organda kan tidak punya dana untuk itu," jelasnya.
Pendidikan atau pelatihan yang dimaksudkan Shafruhan tak hanya soal bagaimana cara mengemudi yang baik tapi juga soal etika dan penampilan. Faktor penampilan ini menurutnya berpengaruh terhadap kenyamanan penumpang.
"Kalau misalnya Anda lihat pengemudi kita pakaiannya juga tidak ok, membuat tidak nyaman juga penumpang melihatnya," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban Meninggal Akibat Odong-Odong Ditabrak Truk Boks di Batang Bertambah Dua Orang, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka
Kecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaOTT Labuhanbatu, KPK Tangkap Bupati, Kepala Dinas hingga Anggota DPRD
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka yang diamankan.
Baca SelengkapnyaKNKT Ungkap Penyebab Kecelakaan KM 58: Sopir Travel Bodong Bekerja Melebihi Waktu
Penyebab kecelakaan tragis di KM 58 Jakarta-Cikampek terungkap. Salah satunya, sopir minibus Gran Max bekerja melebihi waktu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik
Hengki merupakan ASN yang saat ini bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pada jabatan sebelumnya di KPK, ia bertugas sebagai Keamanan Ketertiban di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaOTT KPK di Labuhanbatu Terkait Korupsi Pengadaan Barang & Jasa, Bupati Erik Adtrada Ritonga Ikut Terjaring
Nawawi belum memberikan keterangan lebih lanjut soal sektor pengadaan barang dan jasa yang menyeret bupati Labuhan Batu.
Baca SelengkapnyaTruk Angkut Peziarah Kecelakaan hingga Tewaskan 5 Orang, Sopir Jadi tersangka
Kecelakaan itu terjadi karena sopir mengemudikan kendaraannya sebagai sarana angkutan penumpang.
Baca SelengkapnyaLima Anggota Ormas Pengeroyok Polisi di Bandung Ditangkap, Satu Pelaku Ditembak di Kaki
Pengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaTransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta akan Dipermanenkan, Segini Tarifnya
Pemprov DKI akan segera menetapkan TransJakarta rute Kalideres menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Selengkapnya