Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

NasDem Tolak Jalan Berbayar: Dibangun Pakai Uang Rakyat, Masa Mau Lewat Harus Bayar?

NasDem Tolak Jalan Berbayar: Dibangun Pakai Uang Rakyat, Masa Mau Lewat Harus Bayar? Jalan Jakarta. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta menolak penerapan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar di Ibu Kota. Penolakan ini disampaikan saat Komisi B menggelar rapat bersama pemerintah provinsi (Pemprov) DKI.

Rapat tak berlangsung lama. Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail memutuskan untuk menunda rapat tersebut karena absennya Asisten Perekonomian dan Keuangan DKI Jakarta, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Biro Hukum. Hanya Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang hadir mewakili pihak Pemprov.

Anggota Komisi B dari Fraksi NasDem, Hasan Basri Umar mengatakan bahwa jalan di Jakarta dibangun dengan pajak rakyat. Seharusnya warga tidak perlu membayar jika ingin melalui jalan tersebut.

“Jalan ini kan dibangun pakai pajak masyarakat, masa kita lewat situ harus bayar? Itu kan sama dengan memindahkan kemacetan ke tempat yang lain. Saya ambil saja contoh Jl Gajah Mada, di dalamnya masyarakat yang tidak mampu juga. Jalan satu-satunya mereka menuju keluar harus lewat Jl. Gajah Mada. Apa mereka harus membayar itu? Coba kita diskusi dulu,” papar Hasan, Senin (16/1).

Anggota Komisi B dari Fraksi Gerindra Adi Kurnia juga secara tegas menolak usulan jalan berbayar di Jakarta. Menurutnya, masyarakat harus menikmati fasilitas umum secara gratis.

“Saya secara pribadi menolak, menolak, jelas-jelas menolak. Kenapa? Seharusnya yang tadinya berbayar, digratiskan. Bukan yang tadinya tidak berbayar, malah disuruh bayar,” kata Adi.

Secara terpisah, Ketua Komisi B Ismail menyebut bahwa aturan ERP baru dibahas Pemprov DKI bersama dengan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda). Namun, kebijakan tersebut belum pernah dirundingkan bersama dengan Komisi B.

“Sejauh yang saya ketahui, ini memang masih pembahasan di Bapemperda. Kalau tidak salah, baru dua kali pembahasan. Jadi memang masih sangat jauh untuk bisa langsung disosialisasikan apalagi diterapkan,” tambah Ismail.

Menurut Ismail, masih banyak yang harus diperbaiki dari aturan jalan berbayar di Jakarta. Ia memaklumi rencana penerapan kebijakan ini akhirnya menimbulkan polemik.

“Makanya wajar jika kemudian ini menimbulkan kekagetan baru, bukan hanya di masyarakat tapi juga di Komisi B karena memang belum pernah ada pembahasan khusus di Komisi B,” jelas Ismail.

Tidak hanya itu, Ismail berpesan bahwa jika ERP ini nanti diterapkan, pendapatan yang diperoleh harus dapat digunakan untuk peningkatan pelayanan transportasi umum.

“Ya dari obrolan informal kami dari Komisi B itu, uang yang terkumpul itu memiliki kontribusi yang signifikan terutama dalam hal peningkatan pelayanan transportasi baik terhadap pengguna jalan, pengguna transportasi,” kata Ismail.

(mdk/tin)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NasDem Dorong Wali Kota di Jakarta Dipilih Lewat Pilkada

NasDem Dorong Wali Kota di Jakarta Dipilih Lewat Pilkada

NasDem juga menolak pemilihan Gubernur DKI dilakukan oleh Presiden.

Baca Selengkapnya
NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ

NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ

NasDem menilai Jakarta tidak bisa lepas dari sejarah sebagai kota perjuangan, kota proklamasi, kota politik.

Baca Selengkapnya
Akses Jalan Nasional Jambi ke Kerinci Putus Akibat Banjir Bandang

Akses Jalan Nasional Jambi ke Kerinci Putus Akibat Banjir Bandang

Jalan nasional di Desa Pasar Tamiai lumpuh para pengendara tidak bisa melintas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Minta Cak Imin Ucapkan 'Saya Terus di Jalan Perubahan'

Anies Minta Cak Imin Ucapkan 'Saya Terus di Jalan Perubahan'

Cak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.

Baca Selengkapnya
Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Setelah Diberlakukan One Way Selama 8,5 Jam

Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Setelah Diberlakukan One Way Selama 8,5 Jam

Penerapan one way begitu lama karena jumlah kendaraan menuju Jakarta ditaksir mencapai 50 ribu unit.

Baca Selengkapnya
Nama-Nama yang Digadang Maju Pilgub DKI 2024

Nama-Nama yang Digadang Maju Pilgub DKI 2024

Mulai dari politisi Golkar hingga NasDem sudah mulai ramai diperbincangkan sebagai Cagub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Manjakan Rakyatnya, Tiga Negara Ini Gratiskan Jalan Tol Selama Mudik Lebaran

Manjakan Rakyatnya, Tiga Negara Ini Gratiskan Jalan Tol Selama Mudik Lebaran

Baru-baru ini, Malaysia mengungkapkan akan memberlakukan bebas tarif pada jalan tol pada tanggal 8 dan 9 April.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang

Bawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang

Bawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.

Baca Selengkapnya
NasDem Akui Ada Aliran Rp40 Juta dari SYL: 2 Kali Pengiriman untuk Bantuan Bencana

NasDem Akui Ada Aliran Rp40 Juta dari SYL: 2 Kali Pengiriman untuk Bantuan Bencana

Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini pun menjelaskan, jumlah Rp40 juta tersebut tidak langsung dikirim secara full.

Baca Selengkapnya