Mulai Kamis, kendaraan barang dilarang melintas di Jakarta
Merdeka.com - Kendaraan barang dilarang melintas mulai Kamis (24/7) mendatang atau H-4 Lebaran. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengurangi kepadatan kendaraan serta meminimalisir kecelakaan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar, menjelaskan kebijakan tersebut berlaku selama tujuh hari yakni dari H-4 hingga H+1 atau satu hari setelah Lebaran. Kebijakan tersebut telah diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya.
"Mulai Kamis besok kendaraan barang tidak boleh melintas, itu larangan secara nasional. Nanti H+2 sudah boleh," ujar Akbar di Balai Kota, Selasa (22/7).
Namun, larangan ini tak berlaku untuk kendaraan pengangkut bahan bakar minyak dan gas (BBM dan BBG), ternak, bahan pokok, pupuk, susu murni, dan barang antaran pos. Menurut Akbar, apabila kebutuhan tersebut dilarang melintas dikhawatirkan bisa terjadi kelangkaan pangan yang berdampak pada naiknya harga dan mengganggu stabilitas ekonomi.
Kebijakan ini telah disosialisasikan kepada para pengusaha, sehingga mobilisasi barang diharapkan telah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.
"Karena selama Lebaran, mobil bus untuk angkutan penumpang lebih diutamakan. Sehingga untuk kendaraan barang jauh hari sebelumnya memobilisasi barangnya," kata dia.
Sementara, untuk pengangkutan barang ekspor dan impor dengan kontainer yang menuju ke pelabuhan serta sebaliknya juga tidak diperbolehkan beroperasi. Kecuali mendapat persetujuan tertulis atau diapensasi dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Akbar menambahkan, kebijakan ini telah dikoordinasikan dengan kepolisian. Jika ada kendaraan yang melanggar akan mendapat sanksi tilang.
"Sanksinya ditilang. Kita kerjasama dengan kepolisian," tegas dia.
Kebijakan ini berlaku selama 24 jam. Bahkan larangan ini, tidak hanya dilakukan di Jakarta saja, tetapi juga di seluruh Indonesia. Karena telah menjadi keputusan Kementerian Perhubungan yang dikeluarkan setiap menjelang Lebaran.
"Kebijakan itu diambil guna mengantisipasi kemacetan yang ditimbulkan akibat lonjakan arus mudik," pungkas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan
Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaJelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya
KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca Selengkapnya1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga Hari Kedua Lebaran
Total 1.564.278 meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari Kedua Lebaran, 41.707 Penumpang KA Jarak Jauh Berangkat dari Jakarta
Sebanyak 17.247 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir dan 24.460 penumpang lainnya berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Jakarta H+6 Lebaran, Masih Ada Ruas Jalan yang Lengang
Meski begitu, beberapa wilayah yang berada di Jakarta ternyata sudah terlihat padat kendaraan atau terjadinya kemacetan.
Baca SelengkapnyaPemudik Tiba di Sumsel Diprediksi Mulai H-5, Angkutan Barang Dilarang Melintas
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, PNS Bakal Dapat THR dan Cair Pertengahan Ramadan 2024
Mengenai besarannya baik untuk THR dan gaji ke-13, Kementerian Keuangan masih menunggu pengumuman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca Selengkapnya