Merdeka.com - Layanan derek merupakan fasilitas yang disediakan operator jalan tol. Tujuannya adalah untuk membawa kendaraan mogok ke bengkel terdekat. Lalu, apa jadinya jika derek dilakukan aparat kepolisian?

Seorang pengendara bernama Wijaya Kusuma, mengaku kesal terhadap ulah petugas. Dia mengira derek yang disediakan polisi lalu lintas merupakan layanan resmi, nyatanya ia justru dimintai uang untuk menebus kendaraan miliknya. Tak main-main, jumlah yang diminta sebesar Rp 1,6 juta.

"Kepada seluruh pengendara roda empat agar waspada jika terjadi mogok di jalan tol atau kehabisan BBM, karena jika diderek oleh Polantas akan minta tebusan, dan ini buktinya kena Rp 850 ribu dari negosiasi Rp 1.600.000 karena sejatinya polantas bukan penolong. Polantas kelihatan baik kalau di NET TV 86," tulis Wijaya.

Tak terima perlakuan yang diterimanya, Wijaya lantas memfoto lembar bukti dan menguploadnya ke dalam Facebook. Sejak diunggah, status tersebut sudah dibagikan sebanyak 11.885 kali.