Menunggu Mendikbud berantas \'Istri Simpanan\'
Merdeka.com - Berawal dari pertanyaan sederhana seorang bocah kelas dua SD tentang istri simpanan, kisah ini dimulai. Adalah Intan, ibu muda yang harus menjelaskan kepada anaknya tentang makna istri simpanan yang tercantum dalam buku LKS yang bercerita tentang "Bang Maman dari Tanah Pasir. Intan harus memutar otak, agar pertanyaan-pertanyaan kritis putrinya dapat dicerna oleh akal seorang bocah berusia delapan tahun.
"Anak saya bertanya Bu, apa sih istri simpanan itu. Saya menjawab dengan bahasa yang mudah, bahwa istri simpanan adalah istri yang diumpetin," cerita Intan kepada merdeka.com kemarin, Kamis (12/4).
Tak puas dengan jawaban sang ibu, bocah bernama Hana itu pun kembali mengajukan pertanyaan kritis. "Terus istri yang diumpetin itu apa bu?"
Sang ibu kembali memutar otak agar jawaban yang dia berikan bisa dicerna oleh si kecil. "Istri diumpetin ya karena dulu waktu nikah nggak ngundang-ngundang," demikian jawaban Intan.
Tak hanya kisah istri simpanan, anak SD di Jakarta pun mendapat pelajaran bermain sandiwara dalam mata pelajaran Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta. Sayangnya
cerita yang diajarkan sangat tidak pantas.
Penelusuran merdeka.com, dalam buku terbitan PT Tiga Serangkai Putra Mandiri, pada bab 11 halaman 77-84 terdapat kisah 'cerita rakyat Si Angkri'. Cerita ini berkisah tentang Angkri, jawara Betawi yang menjalankan tipu muslihat dan kekerasan untuk menggapai cita-citanya.
Kisah bermula ketika Angkri yang jatuh miskin akibat terus kalah berjudi berniat menjadi bek (centeng) dari juragan Tabrani. Namun dia harus menyingkirkan bek Asan, centeng yang sudah dimiliki oleh Tabrani.
Singkat cerita, duel berlangsung, tapi dua preman bayaran Angkri kalah. Asan pun meminta pendapat gurunya bagaimana cara untuk membalas kelakuan Angkri. Atas saran gurunya, Asan diminta menggunakan perempuan untuk memperdaya Angkri.
"Udah deh San ... pancing aje die ame perempuan.... ntar kalau die keluar ... beri die pelajaran," saran sang guru.
Kisah tentang istri simpanan ini pun mencuat. Tak cuma orang tua murid, dan wali kelas juga buka suara. Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pun ikut buka mulut.
Kisah istri simpanan, dan Si Akri ini mungkin bagian kecil dari kisah-kisah yang seharusnya tidak patut dipelajari oleh bocah-bocah SD. Meki secara umum ada pelajaran
moral yang bisa dipetik dari cerita-cerita rakyat tersebut, tapi penggunaan istilah-istilah istri simpanan, atau pun memancing dengan perempuan, dirasa tidak pantas. Kalau terbukti tidak layak, buku-buku tersebut akan ditarik dari peredaran.
"Kita akan melarang, kalau memang di buku tersebut tidak layak untuk dikonsumsi anak-anak kita," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, saat
dihubungi merdeka.com, Kamis (12/4). Taufik menjelaskan, peredaran buku tersebut yang memang sudah dibagikan di kalangan anak sekolah dasar. Pihaknya segera menganalisa muatan buku itu.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendiknas) menyesalkan peredaran buku 'Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta' untuk siswa SD Kelas II yang di dalamnya terdapat penggalan kata istri simpanan. Kejadian itu dinilai sebagai ketidaktelitian tim memverifikasi buku itu.
"Mestinya itu tidak terjadi karena sudah direview dulu dari pakar baru ada izin keluar. Tapi kalau sudah direview oleh tim tetap keluar berarti tidak cermat," kata
Wakil Mendikbud Musliar Kasim, saat ditemui merdeka.com di ruang kerjanya, kemarin. Musliar menjelaskan, jika buku itu diperuntukkan bagi anak SD maka ajaran yang termuat di dalamnya harus sesuai dengan usia anak-anak. Kasus ini jelas menjadi pelajaran untuk Kemendikbud.
Dalam kesempatan lainnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh juga menginstruksikan agar dibuat tim gabungan untuk menyelidiki kasus ini.
"Kita akan terjunkan tim, kombinasi Inspektur Jenderal dan Direktorat Pendidikan Dasar dan litbang untuk melacak penerbit LKS itu, pengarang dan seterusnya," kata Nuh.
Mari kita tunggu sepak terjang Kemendikbud dalam memberantas 'istri simpanan' tersebut.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan suami istri ini sukses dikukuhkan menjadi guru besar bersama di hari ulang tahun sang istri.
Baca SelengkapnyaIstrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.
Baca SelengkapnyaAdi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.
Baca SelengkapnyaBerikut momen prajurit TNI diam seribu bahasa saat istri singgung soal mantan pacar.
Baca SelengkapnyaIstri Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak kesakitan saat terkena pedang Dayak di kakinya, ekspresi orang-orang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaUli juga berpesan agar setiap istri Perwira hadir menjadi bagian dari solusi untuk permasalahan anggotanya.
Baca SelengkapnyaSang ayah yang bercita-cita menjadi bagian dari TNI sukses dicapainya. Bahkan, keduanya sama-sama menjadi perwira TNI.
Baca SelengkapnyaTanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya