Menengok Pengerukan Sampah di Pintu Air Manggarai, Ada TV dan Kulkas
Merdeka.com - Pengerukan sampah terus dilakukan Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat. Ketinggian air terpantau setinggi 625 centimeter.
Pengerukan sampah menggunakan 2 alat berat. Sampah-sampah itu juga mulai dipindahkan ke dump truk. Sampah rumah tangga berupa plastik, botol minuman, dan styrofoam tampak mendominasi.
Selain itu terdapat juga perabotan rumah, berupa televisi dan kulkas. Bahkan di lokasi tampak gelondongan kayu besar serta puing-puing kayu yang telah diangkut dari air.
Pemantau UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Prasetyo Suyatno menuturkan volume sampah yang mengalir di Pintu Air Manggarai berangsur menurun.
"Hari ini kita mencapai sekitar 6 rit truk yang akan mengangkut sampah sekitar hampir 120 kubik yang akan kita angkut ke tempat penampungan sementara di Jalan Prinsip Kemerdekaan yang nantinya akan dibuang ke Bantar Gebang," ujar Prasetyo di Pintu Air Manggarai, Minggu (5/1).
Prasetyo menuturkan volume sampah tertinggi terjadi pada 1 sampai 3 Januari, yakni sebanyak 1.900 kubik. Sampah tersebut telah diangkut menggunakan 90 truk sampah.
"Kemarin saat puncak, 1 sampai tanggal 3 Januari kita ada bantuan dari Sumber Daya Air sekitar hampir 60 truk," ujar Prasetyo.
Prasetyo menjelaskan bahwa pihaknya mengalami kesulitan saat pengerukan sampah apabila debit air meningkat.
Terkait pengambilan sampah dan perabot rumah tangga yang dilakukan oleh masyarakat sekitar, Prasetyo menuturkan bahwa pihaknya melarang.
"Sebenarnya kita larang pemulung, tapi kan mereka juga masyarakat sekitar, mereka berlomba-lomba untuk ambil ini mungkin ada nilai ekonomisnya," tuturnya.
Operator Pintu Air Manggarai Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Pusat DKI Jakarta, Ibnu Nawawi, menjelaskan situasi terkini di Pintu Air Manggarai berstatus siaga 4 dan dalam kondisi aman.
"Ketinggian air terakhir jam 10 itu 640 centimeter," kata Ibnu.
Ibnu menilai saat ini volume sampah berangsur-angsur menurun, sejak tanggal 1 Januari pada saat pergantian tahun baru.
"Kalau untuk tiga hari ke belakang itu ada penurunan, sebelumnya kita mencapai siaga 1. Kalau untuk paling tinggi kemarin pas tanggal 1, 950 centimeter," ujar Ibnu.
Ibnu menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta beserta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat meninjau langsung Pintu Air Manggarai dan mengimbau petugas pengendali banjir untuk selalu siaga.
"Kita (Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta) beri bantuan sekitar 15 dump truk ke UPK (Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI jakarta) pada saat banjir," tandasnya.
Reporter Magang: Bagus Kusumo Sejati
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemandian itu diduga sudah ada sejak ribuan tahun lalu
Baca SelengkapnyaAda sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaKetinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaMata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca Selengkapnya