Menengok Kualitas Udara di Jakarta Sepekan Lebih WFH
Merdeka.com - Kebijakan belajar dan bekerja dari rumah sebagai langkah menekan sebaran virus corona atau covid-19 berjalan hampir dua pekan. Langkah ini cukup mempengaruhi kualitas udara Jakarta.
Mengacu data Airvisual, Kamis (26/5), kualitas udara Jakarta berada di posisi ke-35 dari 50 kota di dunia, dengan tingkat polusi di atas Kaohsiung, Taiwan, Kobe, Japan dan Osaka, Japan.
Berdasarkan data AirVisual, kandungan PM2.5 di Jakarta berada di angka 23.6 µg/m³. AQI sendiri merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk menggambarkan tingkat polusi udara di suatu daerah.
AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
Adapun kota yang berada di peringkat pertama dengan kualitas polusi udara paling tidak sehat adalah Chiang Mai, Thailand. AQI kota tersebut berada di angka 192.
Kemudian disusul Dhaka, Bangladesh dengan AQI berada di angka 187. Seoul, South Korea berada di posisi ke-13 dengan AQI 112.
Di bawah Jakarta masih ada Kuwait City, Kuwait dengan AQI yang berada di angka 74. Selanjutna ada Taipei, Taiwandengan AQI yang bertengger di 70.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kualitas udara Jakarta hari ini menduduki urutan ke-23 sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Baca SelengkapnyaKetinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di Jakarta kini kian memprihatinkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada sejumlah catatan yang membuat penyemprotan air ke jalan tak sepenuhnya efektif mengurangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaPengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTingkat polusi udara di Jakarta kembali berstatus tidak sehat pagi ini.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaKondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaIsnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca Selengkapnya