Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Masa DKI yang APBD-nya Rp87,94 T Pakai Pengeras Suara untuk Peringatan Dini Banjir'

'Masa DKI yang APBD-nya Rp87,94 T Pakai Pengeras Suara untuk Peringatan Dini Banjir' Mobil terendam banjir di Kemang. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono menentang rencana Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta akan menambah alat peringatan dini banjir, yaitu Disaster Warning System (DWS) berupa alat pengeras suara di enam kelurahan. Untuk menyediakan alat pengeras suara tersebut, BPBD DKI menganggarkan dana sebesar Rp4,03 miliar.

Dia menilai pengadaan tersebut tidak mendesak. Menurut dia, yang seharusnya dilakukan BPBD saat ini, yakni menggandeng BMKG dalam upaya memberikan early warning sistem.

"Ya enggak penting, sangat tidak urgent. Seharusnya bukan cara itu yang dilakukan, harusnya bisa menggandeng BMKG, kan bisa kerjasama dengan BMKG," ungkap dia saat dikonfirmasi, Kamis (16/1).

"Jadi ibu kota negara yang APBD-nya Rp87,94 triliun masa pakai Toa (pengeras suara). Kalau saya sih malah justru jangan pakai toa tapi make kentongan," imbuhnya.

Kehadiran alat pengeras suara sebagai bagian dari Disaster Warning System (DWS), lanjut dia, tidak memberikan manfaat yang signifikan.

"Kalau Toa Rp4 Miliar, kalau kentongan kan cuma Rp100 ribu. Dari sisi kemanfaatan saya kira tidak terlalu signifikan," jelas dia.

Kedua dari segi estetika, dia menilai kehadiran pengeras suara tidak elok. "Kedua, enggak elok saja di ibu kota negara, alarm banjir menggunakan Toa itu rasanya agak aneh saja," jelas dia.

Dia justru mendorong BPBD agar memanfaatkan teknologi terkini untuk mendukung sistem peringatan dini banjir. Misalnya dengan lewat platform daring.

"Yang paling efektif itu memanfaatkan teknologi yang ada. Memaksimalkan teknologi yang ada bukan mengembalikan ke zaman batu. Ya alarm itu kan teknologi. Cuma bagaimana supaya tersebut terhubung," terang dia.

"Jadi teknologi yang ada ini gimana dihubungkan dengan peringatan dini dari BMKG. Yang harus kita dorong kan ke sana supaya akurasinya benar-benar terjamin," tandasnya.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?

BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
DPD RI Beri Dukungan Penuh Langkah Cepat Menteri Pertanian Menuju Swasembada

DPD RI Beri Dukungan Penuh Langkah Cepat Menteri Pertanian Menuju Swasembada

Mentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, 38 Ruas Jalan Terendam Banjir

Jakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, 38 Ruas Jalan Terendam Banjir

Isnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.

Baca Selengkapnya
BPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus

BPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus

Air yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.

Baca Selengkapnya
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).

Baca Selengkapnya
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Kejati DKI Tunjuk 6 Jaksa Pelajari Berkas Pemerasan Firli Bahuri Setebal 0,85 Meter

Kejati DKI Tunjuk 6 Jaksa Pelajari Berkas Pemerasan Firli Bahuri Setebal 0,85 Meter

Apabila berkas perkara tersebut dinyatakan lengkap alias P21 maka akan dilanjutkan dengan penyerahan barang bukti lengkap dengan tersangkanya.

Baca Selengkapnya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini

BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini

Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang

Baca Selengkapnya