Marak kasus begal, Mabes Polri curigai ada agenda terselubung
Merdeka.com - Kasus begal kian marak terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Bahkan aksi pembegalan semakin hari semakin mengkhawatirkan warga. Peran kepolisian dalam menuntaskan kasus begal pun dipertanyakan.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Ronny F Sompie mengaku maraknya kasus begal bukan karena ketidakmampuan pihak anggotanya, namun karena adanya hidden agenda (agenda terselubung). Menurutnya, hidden agenda yang disebarkan melalui media sosial itu justru seolah menjelek-jelekan pihak kepolisian.
"Ada upaya secara sistematis dari hidden agenda melalui media sosial, yang membuat seolah-seolah polri tidak mampu menangani kasus begal motor ini. Padahal kasus begal yang terjadi akhir-akhir ini jumlahnya menurun jika dibandingkan tahun lalu," ungkap Ronie ketika dihubungi, Minggu (1/3).
Kesan marak dari kasus begal itu juga diwarnai dengan adanya broadcast wilayah pembegalan atau seputar pembegalan yang mengatasnamakan kepolisian. Ronnie mengatakan bahwa broadcast tersebut palsu, karena pihak kepolisian tidak pernah mengirimkan broadcast seperti itu.
"Sampai saat ini kami masih mengecek tentang penyebaran broadcast itu. Kami juga sedang menyelidiki siapa orang di balik hidden agenda tersebut," lanjut Ronnie.
Namun Ronnie tidak menjelaskan secara rinci perihal agenda terselubung terkait maraknya kasus begal motor ini. Menurutnya, kasus begal bisa terjadi karena adanya waktu dan tempat kosong di mana polisi sudah selesai melakukan patroli. Aksi begal bisa dilakukan saat warga lengah dalam penjagaan.
Soal instruksi tembak di tempat bagi pelaku begal diwajarkan. Hal ini menurut Ronnie, polisi sudah punya standar penggunaan senjata api sendiri yang diatur oleh Undang-Undang. Selain bertujuan untuk melemahkan gerak pelaku, juga untuk memudahkan polisi dalam melakukan tugas.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri: Jika Pemilu Gagal, Bisa Terjadi Bencana Demografi dan Pembangunan Alami Kemunduran
Listyo mengatakan, pemilu kali ini berbeda dari sebelumnya, juga memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak.
Baca SelengkapnyaAda Agenda Penting di KPK, Firli Mangkir Pemeriksaan di Bareskrim
Firli Bahuri melalui kuasa hukumnya meminta penyidik Polri untuk menjadwal ulang pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaMasih Lengkapi Berkas, Polisi Bakal Periksa SYL Usai Pemilu 14 Februari 2024
Pemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca SelengkapnyaMabes Polri Segera Tindaklanjuti Perpres Penambahan Direktorat di Bareskrim
Ketentuan ini mengubah aturan sebelumnya yang mengatur bahwa Bareskrim terdiri atas paling banyak 6 direktorat, 3 pusat dan 4 biro.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca Selengkapnya2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'
Dua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka, Polisi Pengemudi Alphard Ancam Warga Dijemput Propam dan Ditahan di Sel Khusus
Setelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnya