Luapan Amarah Pemilik Ruko di Pluit yang Dibongkar karena Viral 'Makan Badan' Jalan
Merdeka.com - Pemerintah kota Jakarta Utara bersama TNI dan Polri mulai melakukan pembongkaran ruko-ruko yang serobot badan jalan hingga menutup saluran air di Pluit Karang Niaga, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (24/5).
Dari pantauan merdeka.com, petugas mulai menghancurkan lantai keramik di area ruko yang memakan badan jalan menggunakan mesin bor. Terlihat, beberapa alat berat lainnya ikut digunakan dalam pembongkaran ini.
Meskipun tengah berlangsung kegiatan pembongkaran, terlihat beberapa pengunjung masih mendatangi ruko makanan dan dengan santai makan di tempat duduknya.
Salah satu pemilik ruko, Feri, mengaku bahwa ia sudah mulai membuka usahanya sejak 2003. Sejak dulu, tak ada yang mempermasalahkan tentang pembangunan ruko ini.
“Tidak ada (yang mempermasalahkan), dan Pak RT ini kan sudah menjabat 20 tahun. Selama ini dia tahu kok pembangunan ini seperti apa, warga nya dagang seperti apa,” Ucap Feri saat ditemui, Rabu (24/05).
©2023 Merdeka.comTerlihat dari pantauan, di area ruko yang sudah dibongkar, kedai Jia Xiang membentangkan spanduk yang bertulisan “UMKM DAN WARGA RT 011/003 MENUNTUT PAK RT RIANG PRASETYA (PAUL) UNTUK MUNCUL DAN BERDIALOG, JANGAN HANYA CUMA BISA MENGINJAK-INJAK SERTA MEMBUAT TUDINGAN-TUDINGAN TIDAK BENAR. JADILAH PEJABAT YANG BERTANGGUNG JAWAB!!”
Pemilik dan Karyawan Lakukan Demo
Saat pembongkaran ruko, karyawan dan pemilik ruko sempat melakukan demo di depan toko milik Ketua RT 11 RW 03, Riang Prasetya, pada Rabu (24/05).
Demonstrasi tersebut dilakukan untuk menuntut pertanggungjawaban Ketua RT, sebab para pemilik toko dan karyawan menganggap Ketua RT menyetujui pembongkaran bangunan. Selain itu, para karyawan takut jika akan ada pengurangan karyawan.
“Kita bilang pada karyawan, kalau sampai ini dibongkar, otomatis ada sebagian karyawan yang kita rumahkan. Karena untuk apa banyak karyawan jika meja dan kursi kita berkurang,” Kata Feri.
Diketahui, sebelumnya beredar video yang menayangkan Ketua RT 11 RW 03 adu mulut dengan salah satu pemilik ruko. Keributan tersebut terjadi karena mempersoalkan lahan publik yang menjadi lahan ruko.
Pemilik Usaha Mengaku Sudah Bayar Iuran
©2023 Merdeka.com
Salah satu pemilik usaha lainnya mengaku sangat menyesalkan dengan adanya kejadian ini karena ia mengaku bahwa sudah membayar iuran sebesar Rp500 ribu untuk tempat usahanya.
“Dia (Ketua RT) tidak bertanggung jawab. Katanya tidak ada partisipasi dari warga, sehingga disini jadi semrawut,” Ujar salah satu pemilik usaha.
Untuk iuran yang harus dikeluarkan memiliki jumlah yang berbeda-beda, ada yang Rp400 ribu hingga Rp500 ribu.
Reporter Magang: Shifa Az Zahra
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bedu ternyata menjual rumahnya untuk membuka usaha kuliner yang diimpikannya.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya mereka membawa 15 bungkus jajanan yang dijual 10 ribu satu bungkusnya
Baca SelengkapnyaLomba untuk menyambut HUT RI ke-78 semakin ramai dilakukan di berbagai daerah. Aksi pria bawa nasi bungkus saat lomba makan kerupuk ini pun viral.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaAda banyak bentuk rezeki, salah satunya yang paling sering dijumpai adalah mendapat makanan.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaAda saja cerita tak terduga yang terjadi selama mudik ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya Sauki harus berjualan takjil dengan berjalan kaki. Ia melakukan ini untuk membantu perekonomian keluarganya.
Baca Selengkapnya