Merdeka.com - Pemprov DKI terus melanjutkan program lelang jabatan warisan Joko Widodo saat menjabat gubernur DKI Jakarta. Kini, sistem seleksi internal itu dipimpin langsung Basuki Tjahaja Purnama yang dulunya wakil dan kini menjabat jadi gubernur.

Sudah hampir tiga tahun berjalan, sistem lelang jabatan belum semulus yang diharapkan. Kasus terakhir menimpa, FS, seorang PNS yang bekerja di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta.

FS berkisah, sebelum ujian dilaksanakan, dia bersama peserta dari esselon III dan IV se-DKI Jakarta yang bekerja pada Dinas Damkar dan PB dikumpulkan atasannya di kantor Dinas Damkar dan PB yang berada di Jakarta Pusat.

"Kita dikumpulin sama kepala dinas, dilantai 3. Dikasih pengarahan", ungkap FS kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/1).

Lanjut FS, atasannya itu kemudian mengarahkan kepada bawahannya membayar sejumlah uang sebagai biaya try out (uji coba) untuk membahas bahan ujian yang akan diujikan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Dalam rapat, dianjurkan agar kita bayar biaya Try Out sebesar Rp 1,5 juta. Setelah itu, masih di dalam rapat, ditunjuk koordinator yaitu Sugeng Wiyono yang selaku Kabag. TU Personalia Dinas Damkar dan PB," kata FS.

Saat itu try out dijadwalkan berlangsung di Ciracas, Jakarta Timur pada pertengahan Oktober tahun 2014 lalu. Tak sanggup membayar biaya try out, membuat eselon III dan IV absen.

"Yang hadir sekitar 80 persen dari jumlah total Esselon III dan IV se-DKI Jakarta," ucap FS.

FS menambahkan, dalam try out yang dilaksanakan selama tiga hari itu dikatakan soal yang diujikan saat itu sama dengan ujian lelang jabatan 3 November.

"Soal yang diujikan oleh Pemprov kemarin sama persis yang diberikan saat try out berlangsung. Tidak hanya itu, penilai yang menguji juga sama dengan pelatih mereka saat try out di Ciracas berlangsung," jelas FS lagi.