Lakukan pungli, kepala sekolah SMKN 46 dicopot

Merdeka.com - Kepala Sekolah SMKN 46 (SMKN) Jakarta Timur M Rivai Siri dicopot karena melakukan pungutan liar. Orangtua murid memprotes pungutan liar berupa uang daya listrik dan AC sebesar Rp 375.000 per siswa kepada 685 siswa kelas X, XI, dan XII.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan akibat perbuatannya, M Rivai kini telah diberikan sanksi penurunan jabatan sebagai guru pengajar biasa di sekolah tersebut.

"Saya terima laporan mengenai adanya pungutan di sekolah tersebut. Sudah kami tindaklanjuti dan memang terbukti, lalu yang bersangkutan langsung dicopot dari jabatannya sebagai kepala sekolah," katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (27/11).

Lebih lanjut Taufik menjelaskan dengan diberikanya sanksi tersebut, Rivai yang sudah 4 tahun menjabat sebagai kepala sekolah harus bertugas sebagai guru pengajar dan memiliki tanggung jawab mengajar 24 jam dalam seminggu.

"Hanya saja saya belum monitor dia sekarang mengajar di mana. Pastinya dia sekarang hanya mengajar saja," ungkapnya.

Kepala Sudin Pendidikan Menengah Jakarta Timur Rita Aryani mengatakan, bahwa pencopotan jabatan kepala sekolah yang dilakukan terhadap M.Rivai Siri sudah dilakukan sejak Senin (26/11).

"Ini sanksi tegas dan peringatan kepada kepala sekolah manapun. Tindakan Rivai tidak dapat ditolerir lagi, karena mencoreng citra pendidikan di mana Pemprov DKI tengah menggalakkan program pendidikan gratis 12 tahun," tegasnya.

Ditanyai terkait upaya yang akan dilakukan agar tidak ada lagi pungutan liar, Rita mengaku ke depan pihaknya akan memperketat pengawasan setiap sekolah yang ada di Jakarta Timur.

"Pengawasan akan kita perketat. Tidak boleh terjadi lagi pungutan di sekolah-sekolah. Sebenarnya hal ini sudah sejak jauh hari disosialisasi, tapi entah kenapa masih saja ada kepala sekolah yang melakukan pungutan," tandasnya.