KPAI temukan peran negatif komite sekolah SMAN 70
Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan peran negatif dari komite sekolah SMAN 70. Hal ini terkait tawuran siswa SMAN 70 dengan SMAN 6 yang berujung tewasnya Alawy Yusianto Putra.
"Ini belajar dari sejarah, setahun lalu ini terjadi pada FR. Saat itu komite sekolah mendukung FR, mereka merasa tidak akan ditangkap karena mereka merasa punya bekingan. Mereka mendampingi FR dengan mendatangkan bantuan hukum," kata Sekjen KPAI, M Ikhsan usai mengunjungi Fitrah Ramadhani alias Doyok, tersangka pembacok Alawy di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (2/10).
Selain peran negatif, pihaknya juga menemukan adanya indikasi pembiaran dari pihak sekolah terhadap siswanya yang ikut dalam tawuran. Parahnya lagi, sekolah tersebut juga mengetahui kegiatan yang dilakukan para siswanya, namun tidak mempunyai cara untuk mencegah tawuran.
"Ada indikasi pembiaran dari pihak sekolah terhadap anak-anak yang ikut tawuran. Sekolah juga tahu kegiatan di luar sekolah, dan tidak punya cara menghentikan tawuran," papar Ikhsan.
Sebagai contoh konkret, berdasarkan cerita yang diketahui oleh M Ikhsan, ada beberapa anak yang pernah ditangkap oleh petugas Kepolisian malah mengertak balik polisi soal pangkat. Dari hal tersebut, dia menilai adanya peran komite sekolah untuk membekingi anak-anak yang ikut tawuran.
"Bahkan kalau ditangkap polisi di tempat, anak-anak nanya pangkat kamu apa. Komite dibuat untuk dukung kegiatan sekolah, jangan untuk membeking anak-anak yang ikut tawuran," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Marak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos
Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca SelengkapnyaKPAI Ungkap Kondisi Psikis Siswa SMA Binus School Serpong Korban Perundungan
Kondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaKPAI Soroti Kasus Kekerasan dan Perundungan Pelajar SMA Binus School Serpong
Anak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Serap Aspirasi Masyarakat, Kaesang: Penghapusan Kartu Tani Terbanyak Diterima PSI
Kartu tani adalah kartu yang dirancang secara khusus untuk mengalokasikan pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaKekerasan Anak di Lingkup Pendidikan Kian Marak, Salah Siapa?
Dari laporan 141 kasus yang diterima KPAI, 35 persen di antaranya terjadi pada satuan pendidikan
Baca SelengkapnyaSurvei FOI 2022: 50 Persen Anak di Perkotaan Berangkat ke Sekolah dengan Perut Kosong
Pendiri FOI, Wida Septarina Wijayanti mengungkapkan kerja sama ini diharapkan mampu mewujudkan berkomitmen untuk mengatasi ketimpangan pangan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Periksa Kejiwaan Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga dengan Sadis di Kaltim
“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaPSI Terancam Tidak Lolos DPR, Ini Reaksi Kaesang
Kaesang menolak banyak bicara perihal partainya tidak lolos ambang batas parlemen atau gagal masuk ke DPR RI
Baca SelengkapnyaBerkas 6 Penyekap dan Pemerkosa Siswi SMP Segera Dilimpahkan ke Kejari, 3 Tersangka di Bawah Umur
Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca Selengkapnya