Korban tak melapor karena dukun cabul mengaku ahli beladiri
Merdeka.com - MK (14) terpaksa meratapi nasibnya usai dicabuli berkali-kali oleh dukun cabul berinisial IJ (29). Meski tak sampai hamil, namun dirinya tidak berani melaporkan perbuatan pelaku karena kerap diancam.
"Korban tidak berani mengatakan perbuatan si pelaku kepada orangtuanya karena dia diancam bahwa dia mengaku bisa mengetahui segala perbuatan korban dan mahir beladiri," ungkap Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Aswin di kantornya, Jakarta, Selasa (12/11).
Sementara, dari hasil visum et repertum, tidak ditemukan tanda-tanda kehamilan di diri korban. Dari pengakuan sementara, pelaku baru pertama kali melakukan pencabulan. Namun, polisi tidak lantas percaya begitu saja, mereka menduga masih ada beberapa korban IJ lainnya.
"Penyidik masih menyelidiki apakah ada kemungkinan korban lain. Kami berharap tidak ada korban lainnya," ucapnya singkat.
Sebelumnya, MK, bocah perempuan disetubuhi IJ (42), pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai ahli pengobatan alternatif. Ironisnya, korban saat ini tengah mengidap penyakit Leukimia dalam beberapa tahun terakhir.
Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Aswin menjelaskan peristiwa memilukan tersebut saat orang tua korban berusaha mencari jalur pengobatan lain guna menyembuhkan penyakit yang diderita buah hatinya tersebut.
"Beberapa kali pengobatan, orangtua korban membayar Rp 300 ribu. Sementara dari pengakuan korban, dirinya disetubuhi pada saat mandi tersebut hingga 10 kali hingga bulan Oktober 2013," tambah Aswin.
Pada mulanya, lanjut Aswin, orang tua korban tidak menemukan kejanggalan terhadap pengobatan yang dilakukan oleh pelaku. "Namun, setelah 6 bulan melakukan pengobatan, pada Juli 2013 IJ melakukan metode pengobatan dengan cara memandikan korban dengan air es dalam keadaan tidak mengenakan busana," paparnya.
Saat memandikan korban itulah, muncul birahi pelaku yang sudah tidak dapat dibendung lagi. Hingga akhirnya pada bulan Oktober 2013, orang tua korban memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit lantaran penyakit anaknya yang tidak kunjung sembuh, bahkan semakin parah.
"Ketika orangtua korban bermaksud untuk memindahkan lokasi pengobatan alternatif ke tempat lain, barulah si korban mengaku bahwa tersangka IJ telah menggagahinya berulang kali," terang Aswin.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban sendiri sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebelum akhirnya ditemukan jasadnya.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaSebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnya