Korban pencabulan penjaga masjid di Ciputat masih trauma
Merdeka.com - AI (14) siswi SMP yang menjadi korban dugaan pemerkosaan oleh MF (25), penjaga masjid sekaligus guru mengaji masih mengalami trauma. AI semula merupakan anak periang, kini lebih sering murung dan mengurung di dalam kamar.
SR (39), ibu AI, mengatakan sejak terungkapnya kasus pelecehan seksual membuat batin putrinya terguncang, sampai tak mau bertemu orang yang baru dikenalnya.
"Anak saya ada di kamar, dia enggak mau ketemu sama orang. Bahkan sudah dua minggu ini enggak mau ke sekolah," ujarnya saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (24/4).
SR menjelaskan, kasus ini terungkap saat sang kakak R (17) yang tidak sengaja menemukan buku harian (diary) AI. Dalam buku itu, korban menceritakan kronologi peristiwa pencabulan yang dilakukan MF, guru mengajinya sejak setahun lalu.
"Anak saya yang pertama ngadu, dia bilang mama itu si AI nulis buku harian, masa di dalam tulisanya AI suka diajak enjo-enjoan sama MF. Saya bingung enjo-enjoan apa?" kata sang ibu menirukan anak sulungnya.
Saat dia ingin melihat buku harian, AI yang takut dimarahi olehnya pun memilih menyembunyikannya. Namun, kejanggalan lain muncul saat keesokan hari ketika SR memergoki AI tanpa busana di dalam kamar.
"Saya enggak sengaja masuk kamar, dia sedang telanjang. Saya tanya kenapa kamu telanjang. Katanya kemaluannya sakit, di situ saya baru curiga," jelasnya.
Mendengar itu, SR membawa putrinya menemui Bidan yang berada tidak jauh dari rumahnya. Saat diperiksa, AI akhirnya mengaku kalau telah dicabuli MF.
"Pas tahu itu saya akhirnya lapor ke bapaknya," jelasnya.
Setelah mengetahui hal itu, SR pun semakin yakin kalau anak keduanya ini telah dicabuli oleh MF. Menurut SR sebelum kejadian ini terungkap AI memang terlihat sangat baik dengan MF dan sering menemui.
"Pantesan kalau saya suruh nyapu atau ngepel rumah enggak pernah mau. Tapi kalau di masjid dia rajin banget bantu MF bersihin kamar mandi dan ngepel masjid," paparnya.
Kasus ini kini telah ditangani oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan. Saat hendak di tangkap MF pun berhasil melarikan diri dan masih dalam kejaran polisi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya