KJP untuk orang miskin, bukan siswa dengan jam tangan mahal
Merdeka.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) membeberkan data ada 19,4 persen penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tak tepat sasaran. Bantuan dari pemerintah DKI ini pun sering digunakan untuk keperluan lain di luar bidang pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan uang yang diberikan untuk peserta Kartu Jakarta Pintar (KJP) harus dipakai sesuai moral. Pasalnya, uang tersebut tidak dibolehkan membeli barang selain alat-alat sekolah.
"Penggunaan KJP ini harus kembali ke panggilan moral. Kalau diberikan uang untuk membeli sepatu, jangan dibelikan ke yang lain. Tidak bisa kita mengawasi Rp 669.000, yang menghabiskan Rp 778 miliar. Tahun ini jadi Rp 1,5 triliun. Jadi ini panggilan moral bersama untuk kebaikan anak di masa depan," ujar dia di Balai Kota, Selasa (1/4).
Menurut dia, masyarakat dan orang tua murid juga diminta untuk awasi para penerima KJP. Penerima KJP hanya diperuntukkan untuk anak-anak murid yang tidak mampu bukan yang menggunakan jam tangan mahal serta perhiasan mencolok.
"Kalau tiba-tiba, mohon maaf ini, ada yang pake jam mahal, cincin yang banyak atau pake apalah gitu ya, kan ndak pas gitu loh. saya kira gitu," kata dia.
Lasro menegaskan apabila ada sekolah yang menyalahgunakan KJP maka akan diberikan sanksi berupa pencabutan daftar peserta KJP di sekolah. Selain itu, oknum yang ikut bermain dalam penyalahgunaan KJP juga akan dipindahtugaskan dari sekolah tersebut.
"Tapi di balik segala-galanya ini menurut saya KJP itu merupakan pendidikan moral yang tinggi dari Pemprov DKI Jakarta kepada penduduk DKI Jakarta, khususnya yang mempunyai anak didik di satuan pendidikan SD sampai SMK," pungkas dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Membedah KJMU, Program Pemprov DKI yang Bikin Was-Was Mahasiswa
Pemprov DKI Jakarta diisukan mencoret sejumlah nama mahasiswa dari keluarga miskin sebagai peserta Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaIPW Laporkan Ganjar Pranowo dan Eks Dirut Bank Jateng ke KPK Atas Dugaan Gratifikasi
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri membenarkan laporan aduan masyarakat IPW
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ICW Desak Jokowi Tunda Kepres Pemberhentian Firli Bahuri dari Ketua KPK
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana meminta Jokowi menundanya hingga Dewan Pengawas KPK menyelesaikan sidang dugaan tiga pelanggaran etik Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Tegaskan Heru Budi Tak Pernah Instruksikan Pemangkasan Anggaran KJMU
Dia menyatakan, pemadanan data ini sebagai bentuk efisiensi pada penerima manfaat KJMU demi pemerataan hak warga kurang mampu.
Baca SelengkapnyaDana JHT BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dicairkan Meski Masih Aktif Bekerja, Begini Caranya
Adapun persyaratan yang dilampirkan yaitu Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan, KTP dan NPWP.
Baca SelengkapnyaKPK Diminta Usut Laporan IPW soal Dugaan Gratifikasi Ganjar
Selama memiliki bukti, kasus dugaan gratifikasi tersebut harusnya tetap diselidiki.
Baca SelengkapnyaJelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah
Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaSatu Juta Kendaraan Pemudik Diprediksi Masuk Jakarta Tanggal 13-16 April 2024
Pemudik diminta mempersiapkan fisik dan juga kendaraan sebelum kembali ke Jakarta.
Baca Selengkapnya