Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketika Ahok tersandung Ahok Center

Ketika Ahok tersandung Ahok Center Ahok. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Keberadaan Ahok Center yang disebut-sebut mengelola bantuan corporate social responsibility (CSR) untuk dinas-dinas di DKI Jakarta kini menjadi sorotan. Menurut Pengamat ekonomi Faisal Basri , keberadaan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mengatasnamakan Ahok Center itu bisa disalahgunakan.

"Ini korupsi namanya. Itu kan namanya memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan partai, kelompok, dan lain-lain. Ahok Center kan produk politiknya Ahok ," kata Faisal Kamis (15/8) kemarin.

Menurut Faisal, adanya Ahok Center merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasan. Kalau Ahok bukan wagub tidak mungkin ada Ahok Center.

"Kalau Ahok bukan Wagub kan enggak bisa dapat Ahok Center. Kita ingetin deh yang begini-begini supaya mereka lurus terus," tandasnya.

Munculnya nama Ahok Center terungkap dalam laporan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kepada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta soal dana CSR. Dari 43, baru 4 SKPD yang melaporkan ke BPKD. Salah satunya Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta yang melaporkan. Laporannya soal bantuan untuk perlengkapan unit hunian Rusunawa Marunda, Cilincing Jakarta Utara.

Nah, dalam laporan empat SKPD itu, ada 18 perusahaan yang telah menyalurkan CSR-nya. Dalam laporan SKPD itu tertulis Ahok Center sebagai mitra kerja penyaluran CSR yang disalurkan oleh perusahaan-perusahaan yang membantu Pemprov DKI.

Rata-rata, bentuk bantuan CSR dari 18 perusahaan itu nilainya barang, bukan uang. Contohnya, televisi, kulkas, kompor gas, tabung gas, tempat tidur dan lain-lain. Barang-barang itu kemudian diberikan kepada warga Waduk Pluit yang menempati Rusun Marunda.

Kontroversi soal keberadaan Ahok Center langsung ditanggapi serius Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ). Ia menepis jika Ahok Center mengelola dana CSR. Ia menegaskan, jika Ahok Center hanya berinisiatif mengawasi penyaluran CSR.

"Kita enggak pernah ambil dana. Ahok Center enggak ada rekening bank dan tidak pernah terima duit. Semua bantuan kan bentuknya sumbangan teman-teman BUMD dan bentuk barang. Mereka cuma bantu ngawasin barangnya dicuri atau dijual enggak? Itu cuma relawan mau bantu mengawasi mana yang jual," kata Ahok saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8).

Ahok menampik jika Ahok Center melakukan kerja sama dengan Pemprov DKI soal penyaluran bantuan dari CSR. "Mereka sebetulnya bukan mitra. Mereka turun ke lapangan untuk bantu laporin, SMS ke saya. Jadi Ahok Center itu enggak ada organisasinya. Itu relawan-relawan yang buka pos di Juanda. Gak digaji pemprov," jelasnya.

Karena tak ingin terus jadi kontroversi, Ahok janji akan membubarkan keberadaan Ahok Center. "Besok juga gue suruh bubarin enggak boleh lagi pakai Ahok Center, kalau mau tulis relawan, tulis relawan Ahok saja enggak usah Ahok Center kalau jadi masalah," katanya.

Ribut-ribut soal Ahok Center juga membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara. Jokowi secara tidak langsung tidak mempersoalkan keberadaan Ahok Center yang ikut menyalurkan bantuan CSR untuk Rusun Marunda.

"Mitra kerja apa? Kadang mesti ada yang di tengah kan. Pak PT ini mau nyumbang. Lewat Ahok kita sampaikan ke Dinas Perumahan. Lewat saya ke Dinas Pertamanan misalnya," ujar Jokowi.

Jokowi menilai, munculnya Ahok Center hanya semacam mediator antara perusahaan dengan Pemprov DKI. "Itu kan mediator kalau orang nyumbang. Dia nyampaikan ke kita," jelasnya.

Sejarah Ahok Center

Ahok Center dulunya bernama Center for Democracy & Transparency (cdt31) yang didirikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ). Lembaga itu dibentuk pada 2008 saat Ahok berhenti menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.

"Pak Ahok itu dulunya pendiri cdt, Ahok Center itu Pak Ahok enggak tahu, tahunya masyarakat Ahok Ahok , ya udah kita giniin, akhirnya kita bikin lah," ujar salah satu Koordinator cdt31, Natanael Opusunggu, di kantor cdt31 di lantai dasar Apartemen Juanda, Jakarta, Kamis (15/8).

Menurutnya, yayasan itu dibentuk saat Ahok sudah tidak lagi menjabat sebagai Bupati Belitung Timur. Kemudian daripada tidak ada kerjaan maka dibentuk cdt.

"Saya, Sakti, Ririn itu pendirinya cdt. Sekarang cdt itu yang pegang Mas Sunny," katanya.

Menurutnya, Ahok Center merupakan nama populer dari cdt, tetapi karena masyarakat tidak tahu dan lebih tahu Ahok maka disebut Ahok Center.

"Sebenarnya sama, cuma masyarakat bingung apa cdt ya ada ibu-ibu nenek minta bantuan, Ahok Ahok saja lah Ahok Center. Iya itu nama populer," terangnya.

Natanael mengatakan yang murni terjun sebagai Ahok Center adalah Benjamin dan Andreas. Sementara Natanael sebagai koordinator.

Dia menyebutkan cdt dibentuk sebagai kegiatan sosial untuk pendidikan, kesehatan dan lain-lain. "Ini itu dulunya logistiknya bagi tim pemenangan kampanye gubernur. Sampai sekarang. Cuma sekarang kan banyak disalahgunakan posko-posko kemenangannya, ya sudah sama Pak Ahok ditetapkan satu saja yaitu di sini," jelasnya.

Biaya operasional untuk Ahok Center atau cdt berasal dari kantong pribadi Ahok . Sekitar Rp 30 juta lebih diberikan setiap bulannya. Sedangkan, honor bagi pekerja ada tujuh yang digaji sebesar UMP atau Rp 2,2 juta.

"Berkisar Rp 30 jutaan lebih per bulan biaya operasionalnya, per bulan gaji pekerjaannya ya UMP-lah, tujuh orang sama. Belum yang di Balai Kota, rusun. Yang di Balkot itu dapat gaji juga dari saya," katanya.

Natanael menegaskan, Ahok Center tidak membawa bendera partai. Tempat yang dijadikan kantor ini merupakan bekas markas relawan Jokowi- Ahok .

"Kita baru pindah Mei 2012 di sini, tempat dikasih sama Pak Hendri (relawan Jokowi- Ahok ), dulunya tahun 2008 itu kami di Cut Mutia yang sekarang ditempati Pak Sutiyoso untuk PKPI," terangnya.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Penjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank

Penjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank

Hal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Profil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud

Profil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud

Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ahok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud

Ahok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud

Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.

Baca Selengkapnya
Ahok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies

Ahok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.

Baca Selengkapnya
Ahok Mundur dari Komut Pertamina, Hasto PDIP: Spirit Kedepankan Etika

Ahok Mundur dari Komut Pertamina, Hasto PDIP: Spirit Kedepankan Etika

Hasto menyebut, mundurnya Ahok dari komisaris utama Pertamina merupakan gerakan etika.

Baca Selengkapnya
Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

Baca Selengkapnya