Kerja sama dengan PT Askes, Ahok sebut masalah KJS selesai
Merdeka.com - Pemprov DKI telah menandatangani perjanjian kerjasama pelaksanaan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dengan PT Askes. Dalam perjanjian itu, PT Askes diamanahkan sebagai pengelola dana jaminan kesehatan masyarakat DKI.
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan rumah sakit swasta dan pemerintah sudah siap dengan kerja sama antara Pemprov DKI dengan PT Askes soal KJS. "Ya langsung hari ini sudah mulai kerjasama dengan Askes sebagai pengelola KJS, rumah sakit pemerintah dan swasta juga sudah siap," kata Ahok di Balaikota, Senin (1/4).
Ahok menegaskan pelaksanaan KJS akan simultan dilakukan antara Dinkes dan PT Askes pada bulan Mei mendatang. Agar kesehatan masyarakat miskin bisa terjamin di fasilitas kelas III.
"Sasarannya adalah masyarakat DKI Jakarta yang miskin, hampir miskin dan masyarakat DKI lainnya yang mau menggunakan puskesmas dan fasilitas rawat inap di kelas III," jelas Ahok.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Askes Fachmi Idris menyambut baik kerjasama ini karena peran aktif DKI mendukung pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dilaksanakan per 1 Januari 2014. "Pelaksanaan KJS akan memberi pelajaran yang sangat berharga untuk persiapan BPJS kesehatan," kata Fachmi.
Jumlah sasaran peserta dalam program ini adalah 4,7 juta jiwa terdiri 1,2 juta jiwa peserta jamkesmas dan sisanya 3,5 juta jiwa penduduk DKI lainnya. Dengan perhitungan premi per member per month (PMPM) Rp 23.000 sehingga total anggaran Rp 1,2 triliun.
Dalam KJS ini dilakukan pola pembiayaan pelayanan kesehatan di rumah sakit dengan pola tarif INA CBG'S. INA CBG's merupakan sistem pembayaran kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang dikelompokkan berdasarkan ciri klinis yang sama dan pemakaian sumber daya (biaya perawatan yang sama).
Fasilitas kesehatan yang dapat digunakan peserta adalah 341 puskesmas meliputi 44 puskesmas kecamatan dan 297 puskesmas kelurahan, 132 rumah sakit terdiri rumah sakit pemerintah, rumah sakit pusat dan rumah sakit swasta.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaKisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan
Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJokowi Terbitkan Keppres Pemecatan, AWK Ajukan Surat Penundaan PAW di DPD
Alasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca SelengkapnyaPDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaCek Beras di Pasar Induk Cipinang, Jokowi Klaim Stok Melimpah
"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca Selengkapnya