'Kenaikan cukai akan membuat rokok ilegal menjamur'
Merdeka.com - Sekjen Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia, Hasan Aoni Aziz mengatakan, apabila DPRD DKI Jakarta meminta untuk cukai rokok dinaikkan 100 persen di Jakarta, maka akan menimbulkan banyaknya rokok-rokok ilegal yang beredar.
Alasannya, kenaikan cukai rokok itu merupakan keputusan nasional bukan hanya keputusan regional semata.
"Kita tanyakan ke DPRD DKI Jakarta dasarnya apa. Saya mengingatkan Pemprov DKI Jakarta bahwa Jakarta diisi oleh masyarakat banyak seperti ini, jika ini diterapkan maka akan ada ilegal rokok. Jadi tidak bisa untuk dinaikkan 100 persen di Jakarta," ujar dia yang dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (10/10).
Menurut dia, rencana tersebut sangat sulit untuk dijalankan karena menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pendapatan daerah dari penjualan rokok.
"Saya kira agak susah ya kalau buat rokok. Harga rokok tinggi kan bisa sebabkan pasar gelap rokok yang tinggi," kata dia.
Sebelumnya, Anggota DPRD Anggota DPRD Komisi A, Wanda Hamidah meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menaikkan cukai rokok hingga 100 persen. Alasannya, banyak perokok yang merupakan pelajaran DKI Jakarta dan masih berusia di bawah 21 tahun.
"Kami berharap ada inisiatif dari Pemprov DKI Jakarta naik 100 persen," ujar dia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaBanyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?
Baca SelengkapnyaPer 1 Januari 2024, tarif cukai hasil tembakau naik 10 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku usaha mendesak Kementerian Keuangan menunda pelaksanaan pengenaan pajak rokok untuk rokok elektrik.
Baca SelengkapnyaSebab saat cukai naik terlalu tinggi, harga rokok pun langsung ikut meningkat.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaOperasi pasar digelar di wilayah Bandar Lampung, Lampung dan Kebumen, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaPemeriksaan sementara, rokok ilegal tersebut dijual melalui marketplace.
Baca Selengkapnya