Kebijakan WFH Dinilai Hanya Berdampak Kecil Tekan Penularan Covid-19
Merdeka.com - Sejumlah perkantoran masih memberlakukan sistem kerja dari rumah sejak pandemi Covid-19 meluas di Tanah Air. Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, menilai kebijakan bekerja hanya berdampak kecil dalam upaya memutus penularan Covid-19.
Sebab menurutnya, selama tidak ada pengetatan protokol kesehatan di lingkup kecil seperti kelurahan atau RT, penularan Covid-19 akan terus terjadi di masyarakat.
"Sebenarnya angka itu bukan dari kantor, tapi dari pemukiman. Anak-anak bermain tanpa masker, warga berkumpul tanpa masker, pasar berjalan tanpa masker. Lalu di rumah saling menularkan karena jelas tanpa masker. Jadi membatasi pekerja WFH sebenarnya dampaknya kecil," ujar Gilbert kepada merdeka.com, Kamis (6/8).
Gilbert menambahkan, solusi untuk menekan laju penularan virus yang menyerang pernapasan tersebut adalah pengawasan ketat sepanjang tahun ini. Agar lebih efektif, ia meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun langsung melakukan pemantauan.
"Pengawasan ketat dengan disiplin jangka panjang hingga akhir tahun itu lebih berdampak. Gubernur harus turun mengawasi biar anak buahnya melihat contoh," tuturnya.
Gilbert juga menyarankan Pemprov DKI memberikan insentif bagi RW ataupun lurah yang mampu menerapkan protokol kesehatan secara ketat terhadap warganya.
"Selalu ikuti protokol. Itu kan cukup lurah, RW dan RT kasih saja insentif," tuturnya.
Di tengah tingginya angka kasus Covid-19, perkantoran disebut-sebut menjadi klaster baru penularan. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, pihaknya telah melakukan sidak terkait protokol kesehatan Covid-19 di 3.177 perusahaan.
Tercatat sejak PSBB masa transisi 6 Juni sampai 5 Agustus 2020, sejumlah perusahaan mendapatkan peringatan hingga ditutup sementara.
"Dari jumlah itu ada 389 perusahaan mendapatkan peringatan pertama, 101 peringatan kedua dan 31 ditutup sementara," kata Andri dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaCerita Anies saat Tangani Pandemi Covid-19, Terapkan PSBB Lindungi Warga Malah Dimarahi Pusat
Saat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran Minta Pendukung 02 Tak Menjelekkan Program Paslon Lain
Wali Kota Solo ini juga meminta agar para pendukungnya tidak membalas fitnah yang ditudukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya