Kadis Perumahan akan cek dugaan penganiayaan pengelola Rusun
Merdeka.com - Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta Jonathan Pasodung besok akan melakukan pengecekan langsung atas peristiwa penganiayaan penghuni Rusunawa Pulogebang, Blok B, lantai I, Nomor 6, Jakarta Timur, Rinaldi (47). Diduga Rinaldi dianiaya pengelola rusun setempat.
Informasi yang diterima Jonathan dari UPT Rusunawa, tidak terjadi penganiayaan melainkan adu mulut.
"Jadi info yang saya dapat dari kepala UPT di sana, itu bukan dianiaya tetapi mungkin lagi adu mulut, mungkin ditarik dari hunian itu dianggap penganiayaan. Tetapi besok saya cek ke sana," ujar Jonathan saat dihubungi wartawan, Kamis (13/6).
Jonathan mengaku yang sebenarnya terjadi adalah argumentasi antara Rinaldi dengan sebagian warga. "Jadi enggak serta merta yang diomongin Rinaldi itu benar, juga enggak serta merta yang diomongin Rinaldi itu salah," ucapnya.
Tetapi ia mengatakan kalau Rinaldi memang senang mengungkit-ungkit permasalahan yang telah lalu di media. Padahal, orang yang dituduh oleh Rinaldi itu tidak benar.
"Rinaldi ini suka apa yang terjadi masalah yang lalu diungkit-ungkit ke media. Jadi ada seorang yang dianggap memperjualbelikan Rusun, tetapi yang dituduh oleh Rinaldi itu yang menjual adiknya dari seseorang rusun di sana. Padahal yang dituduh ini tidak punya adik bontot," terangnya.
Persoalan pemecatan atau mutasi pengelola Rusun jika benar melakukan penganiayaan belum dapat dilakukan. Sebab, persoalan tersebut ranah pidana, namun dia belum mengetahui kebenarannya.
"Kalau memang terjadi penganiayaan itu ranahnya pidana. Saya tidak akan melindungi pengelola rusun di sana. Tetapi enggak bisa dipecat langsung, kan PNS itu ada prosedur nya. Kalau mutasi itu sangat mungkin itu dilakukan," tandasnya.
Sebelumnya, Rinaldi penghuni Rusunawa Pulogebang mengalami penganiayaan oleh pengelola Rusun. Akibatnya, Rinaldi, mengalami luka memar di bagian kepala dan punggungnya. Ia pun langsung melakukan visum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), sebagai alat bukti laporannya ke Mapolres Jakarta Timur.
Rinaldi menuturkan, penganiayaan itu terjadi pada Selasa (11/6) sekitar pukul 17.30 WIB di depan unit rusunnya yang berada di lantai 1 nomor 6. Sekelompok orang yang berjumlah sekitar 10 orang tiba-tiba mendatangi dan langsung mendobrak pintu unit rusunnya saat dirinya tengah tidur.
Setelah diseret keluar dia pun menerima pukulan secara membabi-buta oleh beberapa orang yang tidak dia kenal dirinya. Bahkan menurutnya, saat itu tercium bau alkohol dari mulut beberapa pria berbadan besar itu.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Jakarta Timur, Kompol Didik Haryadi membenarkan adanya laporan warga rusun Pulogebang itu. Didik mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan bernomor 993/k/VI/2013/RJT, termasuk dalam pengaduan tindak penganiayaan tersebut.
"Kami sudah menerima laporannya, saat ini masih kami selidiki kasus tersebut," jelas Didik.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaPerludem Tarik Permohonan Pengujian UU Pilkada
Banyaknya tahapan Pilkada 2024 yang akan bersinggungan dengan tahapan Pemilu nasional 2024.
Baca SelengkapnyaRektor Mundur, Kejati Pastikan Kasus Dugaan Korupsi di UNS Tetapi Diselidiki Sambil Tunggu Hasil BPKP
Pemeriksaan BPKP untuk mengaudit, investigasi atau mengetahui berapa besar kerugian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaKPU Serahkan ke Bawaslu Jika Ada Temuan Kecurangan Pemilu
Banyaknya pihak yang mengawasi setiap proses pemungutan dan perhitungan suara.
Baca SelengkapnyaDulunya Memisahkan Daratan Kudus dengan Demak, Ini Jejak Keberadaan Selat Muria yang Masih Dijumpai Kini
Telah lama hilang, namun jejak-jejak yang menjadi bukti keberadaan Selat Muria di masa lampau masih dapat dijumpai kini.
Baca SelengkapnyaBabak Baru Kasus Pungli Rutan, KPK Periksa 2 Pegawainya
Kasus dugaan pungli di rutan KPK melibatkan 90 pegawainya sendiri.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Pecehan, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan
Polisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaRusuh Iring-Iringan Jenazah Lukas Enembe, 8 Aparat Terluka dan 25 Rumah Dibakar Massa
Terdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.
Baca Selengkapnya