Jokowi: UN bukan ukuran kecerdasan siswa
Merdeka.com - Kecuali 11 provinsi, Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat hari ini digelar serentak dari tanggal 15 April hingga 18 April 2013. Lulus tidaknya, siswa anak didik yang selama tiga tahun menimba ilmu di sekolah ditentukan di dalam UN ini.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak mentarget siswa-siswa di Jakarta untuk lulus semuanya. Yang terpenting, menurutnya, proses UN dilakukan secara jujur.
Menurutnya, UN adalah standarisasi secara nasional untuk melakukan ujian. Namun, kecerdasan dan kepintaran seorang siswa tidak dapat ditentukan dan diukur hanya dengan waktu 3 hari, yakni dengan UN saja.
"Mungkin kalau menurut saya, untuk melihat secara nasional kualifikasi. Tetapi kalau dipakai untuk tujuan menentukan kecerdasan, kepintaran, kelulusan, kalau saya kok enggak. Tapi kalau dipakai untuk yang lain, untuk melihat levelnya seperti apa mungkin iya," jelas Jokowi di Kantor Balai Kota, Jakarta, Senin (15/4).
Di hari pertama, Politisi PDIP itu tidak akan melakukan sidak ke sekolah-sekolah yang menggelar UN. Pasalnya dia khawatir justru akan mengganggu proses berlangsungnya UN.
"Saya enggak ke lapangan karena nanti ganggu, namun saya monitor terus," tegasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaSaat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaIstana menjelaskan kunjungan Jokowi di Jateng dalam kapasitas sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi teken aturan kenaikan gaji PNS naik 8 persen per Januari 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.
Baca Selengkapnya