Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengajak perwakilan warga Waduk pluit, Penjaringan Jakarta Utara makan siang bersama di Balai Kota. Makan siang ini sekaligus untuk mendengar keluhan warga terkait normalisasi Waduk Pluit yang mengharuskan warga bersedia untuk direlokasi.

Menu siang itu antara ikan bakar, udang bakar, sop iga, capcay, emping dan es buah.

Penuturan ketua RT 17 Penjaringan, Sarwoni kepada Jokowi bahwa warga jera dengan adanya penempatan Brimob di Waduk Pluit. Pasalnya, di sisi timur waduk belum dilakukan pembongkaran karena Rusun sebagai tempat relokasi warga belum siap huni.

"Jadi maksud saya kalau masyarakat jika belum ada kegiatan-kegiatan seperti ini, aparat yang di sana cabut dulu," ucap Sarwoni usai makan siang bareng di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/5).

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan hanya ingin melakukan silaturahmi dengan mengajak makan siang bareng.

Sementara menurut Sarwoni, alasan tidak ingin ada Brimob di sekitar pemukiman karena meresahkan warga.

"Ya artinya meresahkan masyarakat. Walaupun duduk saja tidak berbuat apa-apa tapi kan masyarakat ada bahasa besok digusur, besok digusur. Namanya pemerintah kan gak seperti itu, pasti ada solusi dulu," imbuhnya.

Di sisi Timur Waduk Pluit diketahui ada sekitar 8000-an KK yang berdomisili.

Dalam pertemuan tersebut terdapat Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiono, dan perwakilan 12 RT di Penjaringan, Jakarta Utara.