Jokowi tegaskan bayi Dera meninggal bukan karena KJS
Merdeka.com - Sejumlah rumah sakit di Jakarta disebut-sebut menolak memberikan perawatan pada bayi Dera. Padahal Dera yang lahir prematur dan mengalami gangguan pernapasan butuh penanganan khusus.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menolak jika dikatakan sebab meninggalnya bayi Dera karena program unggulan Kartu Jakarta Sehat (KJS) tak bisa dimanfaatkan dengan baik. Meski demikian, dia berjanji terus mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem ini.
"Ya sudah, sudah ngerti lah kita," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (19/2).
Jokowi malah mengklaim kalau salah satu program unggulannya ini amat dibutuhkan masyarakat Jakarta. Jokowi pun tak berniat mengulur waktu penerapan menyeluruh berobat gratis ini.
"Apakah KJS itu saya undur 1 tahun? Sehingga 70 persen yang membutuhkan malah enggak masuk ke rumah sakit. Lonjakannya kan sampai 70 persen dengan adanya KJS. Artinya KJS dibutuhkan oleh masyarakat," kilahnya.
Sebenarnya, lanjut Jokowi, sistem ini bisa mendukung perbaikan pelayanan kesehatan. Asalkan fasilitas ruangan dan alat media tersedia dengan baik.
"Tapi memang rumah sakit dan puskesmas daya dukungnya belum masuk ke situ. Tapi apakah saya tahan dulu. Yang 70 persen sakit biar di rumah saja," ucap Jokowi kembali membela diri.
Belajar dari kasus bayi Dera, Jokowi berjanji segera menambah fasilitas pendukung rumah sakit seperti penambahan NICU, kamar inap, alat-alat media juga SDM-nya.
"Ditambah, secepetnya. Kalau ruangan, kita sebenernya mau kejar, uangnya ada, anggarannya ada. Kita memang mau minta izin untuk kerjain design and build," tegasnya.
Terkait sistem online rumah sakit untuk mengetahui berapa ruang inap apakah masih tersedia atau tidak, Jokowi meminta waktu. Menurutnya, sistem online memang amat diperlukan segera mungkin.
"Ya itu kan butuh waktu, tahapan yang harus kita lalui. Beri waktu sebulan. Sudah kemarin sudah saya sampaikan ada sistem dari rumah sakit ke rumah sakit lain. Sehingga ada info yang kosong, mana yang penuh sehingga bisa diinfo," terang Jokowi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Cerita Masa Kelam BPJS: Antrenya Lama, Banyak Komplain
Jokowi mengapresiasi kini sudah ada 95,7 persen warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Gubernur DKI Jakarta Dipilih Rakyat
Jokowi menyampaikannya dalam rapat membahas RUU DKJ bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya
Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaJokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari di Jateng, Begini Reaksi Istana
Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu
Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca Selengkapnya