Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi tata 360 kampung, apa kabar Kampung Ambon?

Jokowi tata 360 kampung, apa kabar Kampung Ambon? Jokowi Kunjungi Pademangan. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan mempercantik 360 perkampungan di Jakarta. Kampung-kampung itu dibedah agar tak lagi kumuh dan jadi kawasan layak huni.

Uniknya, ratusan kampung itu nantinya diberi tema berbeda. Misalnya, Kampung Ikan untuk di Penjaringan, Jakarta Utara atau Kampung Protein di kawasan Tegal Parang, Jakarta Selatan.

Program ini tidak main-main. Jokowi sampai menyiapkan Rp 30-50 miliar untuk penataan satu kampung. Konsepnya pun sudah dia tawarkan ke DPRD. Target Jokowi, 100 kampung bisa dibedah setiap tahunnya.

Jokowi masih merahasiakan detail 360 daerah yang mana saja yang kawasan perkampungannya akan dia modifikasi. Saat ditanya, apakah dari 360 kampung itu termasuk daerah Kampung Ambon yang akan ditata, Jokowi tak memberikan jawaban pasti.

"Dibuat apa, dibuat kampung narkoba itu. Ya enggak lah, kita ingin yang positif-positif dulu lah," kata Jokowi beberapa waktu lalu kepada wartawan di Balai Kota.

Ya, Kampung Ambon yang terletak di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, selama ini terkenal dengan bisnis narkobanya. Meski berulang kali polisi menggerebek kawasan padat penduduk itu, bisnis barang haram di sana belum juga mati.

Dulu, orang awam yang datang ke sana pasti ketakutan. Maklum saja, muka-muka yang tak biasa menyinggah ke sana akan mudah dikenali.

"Dulu siapa yang tidak takut masuk ke sana. Tapi saya dalami ternyata masih ada secercah harapan bahwa kampung itu bisa bersih (dari bisnis narkoba). Karena sebagian warga ada yang ingin hidup damai," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Gembong Yudha, kepada merdeka.com, Jumat (23/11).

Gembong sadar, untuk menghapus bisnis yang sudah turun temurun dijalani warga di sana tentu tidaklah mudah. Maka itu, dia tak heran jika dalam operasinya pasti ada yang merasa terusik.

"Perlawanan pasti ada, tapi kita rutin terus melakukan operasi di sana, dan Alhamdulillah nggak ada gangguan, kalau pun ada ya karena ada yang ingin bisnis itu tetap hidup. Karenakan daerah sudah jadi trendmark, itu pandangan yang sudah terbangun. Nah itulah yang mau saya ubah," jelasnya.

Gembong yakin pandangan itu terbangun karena selama ini ada pembiaran baik dari pemerintah daerah setempat maupun pusat. Padahal sudah sangat jelas kawasan itu banyak melanggar aturan di luar bisnis barang haram itu sendiri.

"Misalnya saja, mereka itu listrik banyak yang nyolong, bangun bedeng semi permanen kemudian jadi lapak tapi tidak dibongkar pemda, fasilitas sosial dan fasilitas umumnya tidak ada, fasilitas olahraga ada, tapi gak ada yang menggerakkan Karang Tarunanya, nah ini kan pembiaran akibat tidak tersentuh. Boleh dikatakan saya lihat belum langkah yang real dari pemda," ucap Gembong.

Dia berharap, dengan kepemimpinan Jokowi, pemerintah daerah juga fokus memberikan perhatian pada daerah itu. Karena, lanjut Gembong, tupoksi dari jajarannya hanya fokus pada law enforcement, sedangkan program pemberdayaan masyarakat menjadi urusan pemda.

"Dia (Jokowi) kan punya perangkat sampai RT/RW nah agar apa yang kita lakukan ini seperti gayung bersambut, beliau juga harus menggalakkan pemberdayaan masyarakat di sana. Biar penyakit masyarakat itu bisa berubah. Kalau hanya turun ke lapangan tapi acara formil ya nggak ketemu persoalannya. Ayo sama-sama kita perbaiki, saling bersinergi sesuai tupoksi masing-masing. Kalau kerja sama saling mengisi solusi akan ketemu, tapi kalau penegakan tapi tidak ada solusi ya sama aja, karena alasan mereka berbisnis itukan karena ekonomi, coba kasih kerjaan yang penghasilannya juga seperti itu," tambahnya.

Gembong juga menilai, tidak ada salahnya Jokowi berkunjung ke Kampung Ambon untuk melihat masalah secara langsung. Dan tugas perangkat daerah lah memberikan penjelasan pada mantan wali kota Solo itu seperti apa perubahan-perubahan yang terjadi di sana.

"Misalnya peredaran sudah menurun, kesan serem ketika masuk ke tempat itu juga sudah dihilangkan. Tidak hanya warga, pemasok juga sudah dilakukan penekanan, kita pangkas. Dan hasilnya sudah signifikan, tempat transaksi sekarang berkurang, boleh saya katakan sekarang tinggal 30 persen. Dan kita terus konsisten membersihkannya," tegas Gembong.

Dihubungi terpisah, Junaidi, camat Cengkareng, mengaku belum mendapatkan informasi apakah dalam waktu dekat Jokowi akan berkunjung ke wilayah kerjanya.

"Saya belum mendapatkan informasi kunjungan, belum monitor, biasakan jadwal diatur protokoler," kata Junaidi saat berbicang dengan merdeka.com.

Soal bisnis narkoba yang tumbuh subur di kampung itu, Junaidi berkilah itu ranah kepolisian dan pihaknya tentu sangat mendukung penegakan hukum itu.

"Hasilnya, Alhamdulillah sudah banyak perubahan," kata pria yang sebelumnya menjabat camat di Kepulauan Seribu itu.

Dia mengaku sering berkunjung dan memantau langsung perkampungan itu. Juanidi berharap semakin ke depan wilayah itu semakin baik.

"Oh tentu saya sangat sering berkunjung. Di sana itu totalnya ada lebih kurang ada 12 RT dengan penduduknya lebih kurang seribu yang resmi ber KTP Jakarta," tandasnya.

Jika keduanya menjanjikan kondisi di perkampungan itu sudah mulai berubah, kapan Jokowi meninjau ke Kampung Ambon, seperti perkampungan-perkampungan lainnya? Lalu apakah dari 360 kampung yang ditata, juga termasuk pada Kampung Ambon?

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi

Nama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi

Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk

Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk

Pabrik ini berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.

Baca Selengkapnya
Kalung Produksi Nasabah PNM Mekaar Bandung Dijadikan Hadiah Jokowi untuk Iriana

Kalung Produksi Nasabah PNM Mekaar Bandung Dijadikan Hadiah Jokowi untuk Iriana

Jokowi juga memuji Kabupaten Bandung yang memiliki banyak produk lokal dan variasi kulinernya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pasar Loak Lemahwungkuk di Cirebon, Surganya Perkakas Rumah Tangga sampai HP Bekas

Mengunjungi Pasar Loak Lemahwungkuk di Cirebon, Surganya Perkakas Rumah Tangga sampai HP Bekas

Di sini berbagai jenis barang bekas tersedia, mulai dari perkakas, HP sampai kursi roda.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Sumbu Kebangsaan IKN, Presiden Jokowi Lakukan Penanaman Pohon Bersama

Kunjungi Sumbu Kebangsaan IKN, Presiden Jokowi Lakukan Penanaman Pohon Bersama

Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke IKN guna meninjau kembali progres pembangunan.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Resmikan 3 Jembatan di Jateng, Ini Rincian Anggaran Biayanya

Presiden Jokowi Resmikan 3 Jembatan di Jateng, Ini Rincian Anggaran Biayanya

Ketiga jembatan merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Resmikan Pabrik Amonium Nitrat, Jokowi: Tambah Bahan Baku Pembuatan Pupuk

Resmikan Pabrik Amonium Nitrat, Jokowi: Tambah Bahan Baku Pembuatan Pupuk

Keberadaan pabrik tersebut dapat mengurangi impor bahan baku pembuatan pupuk.

Baca Selengkapnya