Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) tidak memberikan tenggat waktu kepada kontraktor pembangun moda transportasi massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta. Sebab, mega proyek tersebut membutuhkan persiapan lapangan yang matang serta pengaturan lalu lintas yang siap sehingga tidak membuat jalanan menjadi macet.

"Ini mobilitas tinggi. Saya tidak mau pekerjaan besar ini tergesa-gesa," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (14/5).

Menurut Jokowi , traffic managemen while construction (manajemen lalu lintas saat pembangunan) harus dipersiapkan secara matang, seperti memanipulasi jumlah jalur, agar arus lalu lintas tak terganggu.

"Jangan sampai saat ada pengerjaan bawah tanah jalanan jadi macet total," katanya.

Jokowi menegaskan, yang terpenting adalah kontraktor sudah terpilih dan bergerak. "Tapi untuk bergerak itu memang tidak mudah," katanya.

Sementara itu, Dewan Komisaris MRT, Trisbiantoro mengatakan pembangunan fisik MRT akan dimulai tahun ini. "Harus tahun ini. Tapi saya belum bisa mengatakan kapan," katanya.

Selain untuk mempersiapkan fisik seperti penyediaan alat pembangunan, Tris menyebutkan bahwa proses administrasi juga menghambat pelaksanaan pembangunan proyek bernilai Rp 15 triliun ini.

"Karena ini proyek pertama, jadi masih harus ke sana ke sini urus ini urus itu," ucapnya.

Ketika ditanya apakah pembangunan akan dimulai dalam waktu dekat, Tris menjawab yang jelas pelaksanaan pembangunan tidak mungkin dilakukan pada Agustus tahun ini.

"Kalau Desember dianggap dekat ya dekat. Tapi tidak mungkin dilakukan pada bulan Agustus," tandasnya.