Jokowi sebut petani Green House sebulan untung Rp 2,4 juta
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Green House di Rusun Marunda, Marunda, Jakarta Utara. Warga rusun dilibatkan dalam pengelolaan agar mampu menghentikan impor sayur.
Jokowi mengungkapkan, bangunan pertanian kota ini dibangun dengan menggunakan dana pribadinya. Namun ia tidak ingin mengatakan berapa jumlah nominalnya. Tapi, jika memang menunjukkan keberhasilan, maka akan dibangun lagi menggunakan Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD).
"Ya modalnya sementara ini dari saya, nanti dari APBD. Ini Green House pertama, ini percobaan tapi sangat berhasil, tidak ada tanaman yang dijual, ini hari Minggu mau panen dan (hasilnya) dijual," katanya di Rusun Marunda, Marunda, Jakarta Utara, Jumat (11/4).
Untuk menggerakkan roda pertanian, ada 10 petani kota yang telah terdidik, dan mereka adalah warga dari Rusun Marunda. Kelompok tani ini telah menerima pelatihan dari petani hidroponik. Harapannya dapat menumbuhkan minat bercocok tanam di kota.
"Model-model pertanian kota seperti ini bisa diterapkan di desa dengan lahan yang lebih luas. Negara ini makmur, asalkan pertanian ada sentuhan teknologi, baik varietasnya, baik cara bertanamnya, tapi harus diajari. Ini aja yang orang kota cepat bisa," ungkapnya.
Jokowi mengungkapkan, secara hitung-hitungan perbulan kira-kira mendapatkan pemasukan sekitar Rp 20 hingga Rp 24 juta. Karena ada 10 petani yang mengerjakan, maka keuntungan dibagi rata. Sehingga satu petani mendapatkan Rp 2,4 juta.
"Kita tanami ada pak-choi, selada hijau, selada merah, sawi, sementara ini, nanti akan diperbanyak, tergantung pasar untuk supermarket. Terong, cabe," jelasnya mengenai tanaman apa yang ada.
"Dua bulan ini baru percobaan, dijualnya di pasar tradisional oleh warga. Kemarin sudah laku Rp 500 ribu. Ini baru satu panen. Tapi setiap hari bisa panen. Justru kita mau ekspor. Enggak ada impor sayur dan buah," tutup mantan wali kota Solo ini.
Salah satu anggota tani Ester (45) mengatakan, untuk membangun Green House dibutuhkan dana sekitar Rp 500 juta. Dana ini diberikan secara langsung oleh Jokowi
"Dana pribadi Rp 500 juta untuk pemberdayaan masyarakat rusun," tutupnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Minta Kades Utamakan Beli Produk Asli Desa, Meski Harga Lebih Mahal
Pembangunan menggunakan dana desa sudah membuat jalan desa mencapai 350 ribu kilometer.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi: 280 Juta Penduduk Harus Makan Semuanya
Presiden bercerita tentang banyak negara kesulitan beras karena perubahan iklim
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Jokowi Ungkap Alasan Harga Beras Saat ini Mahal: Terjadi di Semua Negara
Menurut Presiden Jokowi, kenaikan harga beras disebabkan dampak perubahan iklim
Baca Selengkapnya