Merdeka.com - Nomor urut tiga yang didapat pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama memang berasal dari hasil undian. Namun, nomor itu tidak mutlak kebetulan jika melihat sisi-sisi Jokowi yang memang dekat dengan angka 'tiga'.

Tiga adalah nomor urut Partai Demokrasi Indonesia (PDI), cikal bakal PDIP, saat pemilu zaman Orde Baru dulu. Jokowi adalah kader PDIP yang dalam Pilgub DKI ini diusung oleh partai banteng moncong putih itu.

Dalam pemilu di era otoriter Soeharto, PDI kerap melambangkan angka tiga dengan mengacungkan tiga jari yakni, jempol, telunjuk dan kelingking. Sementara dua jari lainnya ditekuk. Jadilah susunan jari menyerupai kepala banteng, lambang PDI.

Lambang jari itu juga kerap ditunjukkan oleh Jokowi, namun bukan saat kampanye PDI zaman Orba dulu. Melainkan saat wali kota Surakarta itu menonton pertunjukan musik metal. Misalnya saja saat Jokowi menonton konser Iron Maiden Februari lalu, jauh hari sebelum ia mendaftarkan diri dalam Pilgub DKI.

Saat itu di Pantai Carnaval, lokasi konser, Jokowi berfoto ria bersama para fans band heavy metal asal Inggris itu. Berjaket kulit merah, Jokowi pun mengangkat salah satu tangannya dengan jari 'metal'!

Soal 'tiga' dan metal ini diakui sendiri oleh Jokowi usai mendapat nomor urut itu di kantor KPU DKI.

"Kebetulan memang pemberian ini begini (sambil menunjukkan tanda metal di tangannya), artinya metal," kata Jokowi, Sabtu (12/5).

Nomor urut tiga ini juga disambut gembira oleh sejumlah politikus PDIP. Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan angka tiga mengingatkan nomor urut PDI pada Orde Lama.

"Semangatnya sama, semangat perubahan, semangat membangun Jakarta baru dan semangat memilih pemimpin Jakarta yang baru," ujar Tjahjo kepada merdeka.com.

Metal bagi PDI dulu sering diartikan dengan 'merah total'. Namun di Pilgub DKI ini Jokowi memberi arti metal dengan 'menang total', sesuatu yang tak mungkin diraih pada pemilu Orba.

"Metal artinya menang total," kata Jokowi sambil tetap dengan tiga jarinya yang teracung.