Jokowi: Nggak apa saya disebut gubernur monyet
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pernah disebut sebagai Gubernur Topeng Monyet oleh para buruh karena dinilai lebih serius mengurusi topeng monyet ketimbang kesejahteraan buruh. Para buruh tersebut menuntut Jokowi untuk merevisi Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun depan yang ditetapkan sebesar Rp 2,441 juta.
Jokowi mengaku tidak mempermasalahkan sebutan tersebut oleh para buruh. Menurut dia, sebutan tersebut merupakan suatu konsekuensi dari kebijakan yang dibuat untuk menertibkan topeng monyet.
"Meski ada yang katakan Jokowi gubernur monyet, tidak apa-apa. Itu merupakan Konsekuensi dari kebijakan dan keputusan," ujar dia di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
Menurut Jokowi, binatang monyet sering membawa penyakit. Bahkan, penyebaran penyakit oleh monyet lebih terasa ketimbang binatang lain. Hal itulah yang membuat Jokowi ingin menertibkan para tukang monyet.
"Ada yang kena hepatitis, seperempat kena TBC, 100 persen kena cacingan itu menular. Dan kita cek ke kampung monyet, anak-anaknya ada yang kena hepatitis dan TBC. Saya kira nilai yang perlu kita gerakkan. Perlu kita lakukan," kata dia.
Sebelumnya, Presiden KSPI Said Iqbal akan menggugat keputusan Gubernur DKI tersebut. Said juga membandingkan angka yang diberikan kepada topeng monyet jauh lebih tinggi dibandingkan kepada buruh.
"Jokowi telah menyebar badai kepada buruh. Serius mengurusi topeng monyet tetapi tidak kepada buruh," tegas Said.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaTerlihat Presiden Jokowi mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih menggandeng Panembahan Al Nahyan Nasution dan La Lembah Manah.
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya AHY.
Baca Selengkapnya