Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi naikkan BBM, PDIP DKI tolak UMP cuma Rp 2,7 juta

Jokowi naikkan BBM, PDIP DKI tolak UMP cuma Rp 2,7 juta aksi long march buruh di Jalan Medan Merdeka. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menetapkan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp 2,7 juta. Namun Fraksi PDI Perjuangan menyatakan tidak setuju dengan penetapan tersebut.

"Kalau tanya ke saya, tidak setuju. Angka Rp 2,7 tidak disetujui. Kalau bisa direvisi lagi. Alasannya paling simpel karena adanya BBM naik. Atas nama PDI Perjuangan kami meminta revisi untuk UMP 2015," ujar Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, Wiliam Yani, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (28/11).

Dia menambahkan, penetapan UMP adalah hasil perundingan pemerintah dengan serikat pekerja dan pengusaha. Karena ada dua pihak yang berkepentingan, maka Pemprov DKI Jakarta seharusnya menjadi penengah.

"KHL nya sama, tinggal perhitungan akhirnya, persepsi hasil akhir bagaimana. Pekerja secara alamiah meminta UMP setinggi-tingginya, pengusaha minta serendahnya. Nah, pemerintah di sini seharusnya menjadi penengah," kata Yani.

Hal tersebut diungkapkan Yani usai jajaran fraksinya bertemu dengan perwakilan buruh yang meminta besaran UMP DKI 2015 naik. Mereka pun menuntut UMP 2015 sebesar Rp 3,1 juta lantaran naiknya harga BBM yang resmi diumumkan Presiden Joko Widodo setelah UMP DKI disahkan.

"Yang penting buruh juga mengajukan angka yang sama. Di angka berapa maunya, jangan sampai berbeda-beda. Dirumuskan dulu saja," tutupnya.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Terbitkan Keppres Pemecatan, AWK Ajukan Surat Penundaan PAW di DPD

Jokowi Terbitkan Keppres Pemecatan, AWK Ajukan Surat Penundaan PAW di DPD

Alasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.

Baca Selengkapnya
PDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi

PDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi

Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP

Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP

Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan

Baca Selengkapnya
Serang Jokowi, PDIP Dinilai sedang Marah dan Kecewa kepada Gibran

Serang Jokowi, PDIP Dinilai sedang Marah dan Kecewa kepada Gibran

Namun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Mau Jadi Jembatan Parpol, PDIP Singgung Demokrasi Turun ke Titik Nadir

Jokowi Mau Jadi Jembatan Parpol, PDIP Singgung Demokrasi Turun ke Titik Nadir

Hasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.

Baca Selengkapnya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.

Baca Selengkapnya