Jokowi mulai pusing hadapi warga Pluit
Merdeka.com - Sebagian besar warga yang berada di bantaran Waduk Pluit Jakarta Utara hingga kini belum direlokasi. Padahal, lahan yang ditempati warga tersebut sedang dalam proses pengerukan dan normalisasi Waduk Pluit untuk menanggulangi banjir di wilayah Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) menampik jika pihaknya tidak melakukan dialog dengan warga Waduk Pluit. Ia mengakui, selama ini banyak faksi-faksi dari warga Waduk Pluit yang menyebabkan makin alotnya proses relokasi warga.
"Memang di situ ada faksinya banyak sekali," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (10/5).
Jokowi menambahkan, agar proses relokasi warga Waduk Pluit berjalan lancar, dirinya terus menjalin dialog dengan warga di sana. Tetapi, diakui Jokowi , salah satu persoalan yang membuat dirinya pusing karena setiap saat terdapat kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dari aspirasi warga Waduk Pluit.
"Lah tiap hari dialog nanti ada kelompok lain ada dialog dengan saya. Dengan warga Pluit saya tiap hari dialog tapi kelompoknya beda-beda terus jadi yang pusing kita, yang ini minta ke utara yang ini minta ke selatan, dan sebagainya, beda semuanya," jelas Jokowi .
Sebelumnya, Jokowi juga menuding ada pihak ketiga di belakang penolakan warga yang mendiami bantaran Waduk Pluit. Jokowi menilai ada kepentingan bisnis yang menghalang-halangi proses relokasi warga ke rusun yang telah disiapkan.
"Masalahnya ada pihak ketiga yang ikut masuk, karena di situ ada pertarungan usaha besar. Yang ribut-ribut itu bukan masyarakat, ini kan ada kepentingan bisnis, sudah diklaim oleh usaha, kita ngertilah," ungkap Jokowi pekan lalu.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak bisa membayangkan ajang balap FI air tersebut bisa digelar di kampung halamannya di tanah Batak, Danau Toba.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca Selengkapnya