Jokowi belum bertemu Organda, tarif angkutan belum bisa diputus
Merdeka.com - Hingga siang ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) masih belum menentukan kenaikan tarif angkutan umum. Sebab, Organda belum memenuhi undangan Jokowi untuk membahas hal tersebut.
"Tarif sampai saat ini belum bisa ketemu karena sampai saat ini plenonya belum rampung sampai siang ini," ucap Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (25/6).
Menurutnya, kalau Organda selesai pleno akan langsung melapor kepadanya. Kemudian akan dibahas bersama Dishub dan Dewan Transportasi Kota Jakarta.
"Kita pengen secepat-cepatnya menentukan presentasi kenaikan itu, karena memang di lapangan 1,2,3,4,5, sudah mulai menaikkan sendiri. Harus cepat-cepatan," jelasnya,
Untuk itu, ia masih akan melihat hitung-hitungan dan kalkulasi dari Organda seperti apa. Jokowi minta kalkulasi biaya solar, bensin, biaya kenaikan spare part dan juga kenaikan gaji sopir.
"Itu terus dipaparkan, ntar logikanya masuk, ntar logikanya enggak masuk, berarti tidak seperti yang mereka mau," terangnya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengaku akan memakai perhitungan dari Kementerian Perhubungan (pusat). Namun, bertemu dengan Organda belum terealisasi sehingga tidak dapat diputuskan.
"Ketemu saja belum, suruh ngomong apa saya. Oleh sebab itu, kita ingin cepat-cepatan, ketemu juga belum," katanya.
Walaupun masih banyak yang menaikkan tarif secara sepihak, Jokowi mengaku Dishub sudah melakukan razia. Hasil razia tersebut ada 30 angkutan yang sudah di BAP.
"Tapi kan kemarin kan sudah saya perintahkan untuk operasi, operasi, dapet 30 angkutan yang di razia di BAP, sekarang operasi lagi, iya dong? Wong kita belum ngeluarin apa-apa kok," katanya.
Ketika ditanya kapan tenggat waktu untuk menentukan tarif, Jokowi hanya mengaku secepatnya. Saat ini alasan sopir angkutan untuk menaikkan tarif karena terdesak oleh naiknya harga BBM.
"Tadi sudah di BAP kok, sanksinya di BAP itu tadi mereka belum menganukan ke kita. Nanti saya putuskan sendiri enggak ngajak mereka, ntar mereka mikir enggak melibatkan," tandasnya.
\r\n (mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar
"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaBagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim
Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Ketum Partai, Anies Baswedan: Presiden Harus Jaga Etika
Seperti diketahui, Presiden Jokowi makan malam bersama Prabowo Subianto saat akhir pekan jelang Debat Capres
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca Selengkapnya