Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan mempercepat pembangunan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) untuk menanggulangi banjir di wilayah Jakarta Utara. Terlebih untuk mengantisipasi air laut yang pasang.

"Itu akan kita percepat. Saya sudah minta Bappenas, UKP4 kalkulasinya seperti apa. Menyangkut anggaran besar sekali dan waktunya panjang lebih dari 10 tahun baru selesai," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu pagi (23/1).

Jokowi mengakui, tidak mudah membangun Giant Sea Wall tersebut. Tetapi pembangunan Giant Sea Wall itu dinilainya sangat penting.

"Itu perlu sekali untuk menghadang rob yang besar tapi juga gampang membuang yang dari dalam ke luar. Tapi dananya juga ratusan triliun dan waktunya lama," jelas Jokowi.

Giant Sea Wall merupakan salah satu gagasan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk menjaga bahaya rob dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan air bersih. "Tapi ingin segera saya eksekusi," tegasnya.

Pembangunan proyek ini sebagai tindak lanjut penurunan permukaan tanah dan kenaikan permukaan air laut di sepanjang Pantai Utara Jakarta. Diperkirakan, proyek ini menelan anggaran Rp 300 triliun dan lama pengerjaannya 10 tahun.

Dalam rancangannya, akan dibangun waduk seluas lebih dari 10.000 ha, yang mampu menampung volume air mencapai 1 miliar meter kubik, terintegrasi dengan kawasan GSW. Sedangkan di sisi barat rencananya akan dibangun kota baru dengan luas 1.500 ha, sebagai pusat jasa yang juga berfungsi sebagai pintu gerbang Ibu Kota negara.