Merdeka.com - Jalal Muhamad Akbar, siswa SMK Bakti Jakarta (Bazak), mengaku dibacok dengan menggunakan celurit saat terjadi tawuran di Tugu Pancoran, Jakarta Selatan. Sebelum dibacok, dia dikejar oleh puluhan SMK 29 Penerbangan.

"Saya jatuh, terus saya diramein pakai bambu, ditendang dan saya dibacok pakai celurit," kata Jalal usai menjalani perawatan di RS Tria Dipa, Jl Raya Pasar Minggu Jakarta Selatan, Kamis (11/10).

Jajal mengatakan, tawuran itu terjadi pada saat dia bersama 10 orang rekannya hendak bermain ke rumahnya di Jl Pancoran Barat, Jakarta Selatan. Saat sedang membeli minum di seputaran Pancoran, tiba-tiba puluhan pelajar SMK Penerbangan langsung menyerang dia dan juga rekan-rekannya.

"Mereka turun dari bus 45, jalan kaki dan teriak "Penerbangan" serta langsung menyerang," paparnya.

Karena diserang, Jalal dan rekan-rekannya kemudian lari karena melihat siswa tersebut menggunakan senjata tajam berupa celurit, bambu serta balok. Jalal sendiri terkena sabetan celurit pada bagian kepala serta punggungnya dan dilarikan oleh temannya ke RS Tria Dipa dengan menggunakan taksi.

"Saya lihat semuanya bawa senjata celurit, bambu dan lainnya," kata dia.

Peristiwa tawuran pelajar ini pecah tidak jauh dari Tugu Pancoran Jakarta Selatan. Diketahui, tawuran terjadi sekitar pukul 13.30 WIB siang tadi antara siswa SMK 29 (Penerbangan) dengan SMK Bakti Jaya Jakarta.

Beruntung petugas Kepolisian berada di lokasi dan membubarkan aksi tawuran tersebut. Petugas sendiri berhasil mengamankan tiga siswa SMK Penerbangan berinisal F (16)

MR (17) dan AS (15).

Sebanyak dua orang pelajar dari SMK Bakti Jakarta mengalami luka dalam tawuran ini. Rizki Alfian alias Pepen dan Jalal Muhamad Akbar siswa SMK Bakti Jakarta mengalami luka dan dilarikan di RS Tria Dipa, Jl Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan.