Merdeka.com - Hari Senin pekan kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap transisi di Jakarta, masih terjadi kepadatan arus lalu lintas di sejumlah jalan ibu kota saat pagi dan sore hari.

Dari pantauan sosial media @Jktinfo Senin (15/6) sekitar pukul 16.45 WIB, nampak terjadi kemacetan di sejumlah jalan seperti Bundaran Pondok Indah dan di jalan depan stasiun Tanjung Barat.

Hal serupa juga terjadi pada pagi hari saat jam sibuk berangkat kantor, kemacetan juga terlihat di jalan Raya Lenteng Agung, Underpass Senen, Sudirman. Sementara penumpukan penumpang KRL juga masih terjadi di stasiun Bogor.

Atas hal itu, Pengamat Tata Kota dan Transportasi dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna menilai, kemacetan dan penumpukan penumpang terjadi, karena kembalinya aktifitas masyarakat pada sektor perekonomian.

"Iya sederhana saja, ini kan transportasi itu media atau pendukung kegiatan. Kalau kegiatan itu semakin dilonggarkan seperti hari ini, perkantoran sudah dibuka, mal sudah dibuka, maka dampaknya tingkat mobilitas makin tinggi," jelas Yayat saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/6).

Dia menilai dampak kemacetan menjadi suatu hal yang wajar ketika kembali dibukanya sejumlah sektor aktifitas masyarakat.

"Manusia itu makhluk sosial dan tidak bisa lama-lama ditahan. Dia pasti kalau ditahan itu pasti stres. Cuma kemudian, pergerakan ini harus diikuti oleh protokol-protokol yang kuat," jelasnya.

Oleh sebab itu, dia menyarankan kepada para petugas yang melakukan bertugas untuk tetap mengawasi penerapan protokol kesehatan secara ketat.

"Jadi saat ini penting sekali peran aktif petugas yang mengawasi protokol aturan yang sudah ada seperti penggunaan masker, dan lain-lain. Saya yakin kalau masyarakat terus diawasi mereka akan patuh terhadap protokol-protokol yang sudah disiapkan," tuturnya.