Jakarta dinilai masih kumuh dibanding Kuala lumpur dan Singapura

Merdeka.com - DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia dinilai masih kumuh dan nyaman sebagai kota pemukiman. Jika dibandingkan dengan ibu kota negara lain seperti Singapura, Malaysia bahkan Manila, sudah dalam proses penataan.
Untuk itu, dalam acara organisasi multi sektoral non pemerintah terafiliasi PBB atau Aeroph yang membahas perencanaan kota akan ada tukar pikiran antara 28 wali kota yang 3 di antaranya berasal dari luar negeri. Sehingga, acara yang akan dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) selaku tuan rumah dapat melihat efek dari negara lain.
"Jakarta sangat kurang nyaman, boleh dikatakan begitu (kumuh). Karena ini kongres Asia Pasifik akan melihat efek dari negara lain. Jakarta dan Surabaya menciptakan sebuah kota yang humanis," kata Direktur Utama Perum Perumnas, Arief Himawan Sugoto di Kantornya, Jakarta, Kamis (7/8).
Acara tersebut secara spesifik menjadikan pemukiman sebagai perhatian utama, sehingga para major dan wali kota dapat membangun kota dengan baik setelah acara ini.
"Perumnas sebagai penyedia pemukiman berpartisipasi aktif. Kita akan jadi host, perumnas hanya menjadi memfasilitasi, pembicara ada iskandar kota baru di Malaysia," jelas dia.
Menurut dia, di Jawa banyak kesalahan dalam melakukan penataan ruang kota. Saat ini, banyak kota-kota terbuka dengan vertikal housing seperti di negara China yang memiliki jumlah penduduk terbesar.
"Jakarta salah satu di Asia Pasifik kurang bagus. Coba lihat Singapura, Kuala Lumpur bagus, Manila sudah mulai bagus. Lihat Jakarta, tata ruang, infrastruktur sangat buruk," kata dia.
Himawan mengaku vertikal housing merupakan konsep pembangunan kota di negara-negara lain, dengan mengefisiensikan pemanfaatan lahan. Di Indonesia, seperti Bogor, Bandung, Yogyakarta, Depok dan Solo harus mulai ditata karena sudah padat.
"Orientasinya kan bisnis tertata untuk siapa, apakah warga miskin tinggal, ada tempat untuk orang tidak mampu, Indonesia praktik 15 tahun, harus dikembalikan ke sisi penyediaan. Mana ada orang tinggal di sekitar Thamrin, hanya perumnas bisa," jelas dia.
Menurut dia, dari konferensi ini akan mencapai kesimpulan-kesimpulan yang menjadi masukan untuk penataan kota. Hal ini, seperti ekonomi city, konsep green building.
Kemudian, rasio jalan untuk suatu kota yang ideal, di mana ruas dan panjang jalan harus luas sehingga volume kendaraan dapat tertampung.
"Jakarta masalah dalam pembebasan lahan. Barcelona, Melbourne itu ruas jalan dan panjang jalan luas sehingga volume kendaraan dapat ditampung," kata dia.
"Rasio jalan pakai tol boleh dan tidak boleh, yang penting prasarana jalan, dan tidak harus inisiatif dari pemerintahan saja," tandasnya.
Kemudian, pedestrian yang bagus akan menarik pengguna mobil beralih ke sarana prasarana umum. Pasalnya, dia mencontohkan seperti di Ambasador di mana banyak yang tidak menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi makan siang.
"Pedestrian yang bagus kayak di Ambasador, itu banyak yang jalan. Itu mengurangi mobilitas orang menggunakan kendaraan," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Jakarta Diguyur Hujan Saat Hari Pencoblosan, Airlangga: Pertanda Enak Buat Tidur
Airlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Baca Selengkapnya
Usai Pemilu, Polisi Pastikan Kondisi Jakarta dan Sekitarnya Aman Terkendali
Pencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.
Baca Selengkapnya
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

FOTO: Heboh Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Sejak 15 Februari 2024, Begini Penjelasannya!
Lantas, benarkah Jakarta bukan lagi Ibu Kota sejak 15 Februari 2024? Simak penjelasan berikut.
Baca Selengkapnya
Hujan Mengguyur Sejak Subuh, Ini Daftar Titik Genangan di Jakarta Hingga Pukul 10
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca Selengkapnya
Volume Kendaraan Meninggalkan Jakarta saat Libur Natal Meningkat, Ini Rinciannya di 5 Gerbang Tol
Volume kendaraan keluar dari Jakarta melalui lima gerbang tol mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya
Status Jakarta Masih Ibu Kota sampai Presiden Terbitkan Keppres Perpindahan ke IKN
Menurutnya, IKN secara hukum akan efektif menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta pada saat Keppres diterbitkan.
Baca Selengkapnya
Bangkok Hingga Jakarta Diprediksi Tenggelam di 2100, Ini Penjelasannya
Ini daftar 11 kota yang diperkirakan akan tenggelam pada 2100.
Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, 38 Ruas Jalan Terendam Banjir
Isnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca Selengkapnya