Merdeka.com - Dini Nurdiani (26) ditemukan tewas usai dinyatakan hilang sejak 26 April 2022. Dia dibunuh dengan kejam oleh NM, istri sah dari pria yang dipacari korban.

Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo mengatakan, kasus ini masih dalam proses penyidikan. Pelaku merencanakan dan menghabisi nyawa korban seorang diri. Sementara suaminya, A tak tahu-menahu.

"Suaminya tidak tahu, dia baru tahu pada saat kita menjemput," kata Ardhie saat dihubungi, Senin (16/5).

Ardhie mengatakan, polisi mendatangi kediaman pelaku pada Sabtu 14 Mei 2022. Pelaku hendak dibawa ke Polsek Cengkareng untuk diintrograsi lebih lanjut.

Ardhie mengungkapkan, suami pelaku kaget ketika mengetahui istrinya terlibat kasus pembunuhan. Terlebih yang dibunuh adalah sang selingkuhan.

"Suaminya pastinya kagetlah," ujar Ardhie.

Isi Pesan WA

Ardhie menyampaikan, kasus ini telah dilimpahkan ke Polres Bekasi Kota. Mengingat lokasi pembunuhan berada di wilayah Bekasi. "Sudah saya limpahkan ke Bekasi Kota," ujar dia.

Suami pelaku telah berpacaran dengan korban selama empat bulan terakhir. Pelaku mengetahui bahwa sang suami selingkuh dari isi pesan WhatsApp di ponselnya. Hal ini yang membuat pelaku emosi.

"Jadi begini, berawal dari istrinya ngecek handphone suaminya dan ada WhatsApp yang berisi 'kapan kamu ceraikan istri’, suami jawab ‘iya nanti habis lebaran’. Korban bilang ‘perlu tidak saya antarkan ke pengadilan’.”

Nah semenjak baca itu dia langsung kesal, langsung mempunyai pemikiran yang emosi. Jadi motifnya cemburu dan sakit hati," kata Ardhie.

Ardhie menerangkan, pelaku merencanakan untuk menghabisi nyawa korban. Tersangka menghubungi korban menggunakan ponsel suami seolah-olah pesan itu dikirim oleh pacar korban.

Pesan itu berkaitan dengan ajakan buka bersama (Bukber) di suatu tempat pada Selasa 26 April 2022.

"Jadi pada saat sampai Tempat Kejadian Perkara (TKP) seolah-olah mau ketemu suaminya, awal curiga kenapa saya dibawa ke sini, si A nanti datang lagi di perjalanan ditunggu saja," ucap Ardhie.

"Saya mau beli minum dulu', karena posisinya pas buka, dia bersembunyi. Dan pada saat korban dalam posisi main handphone langsung dianiaya hingga meninggal," sambung Ardhie.

Satreskrim Polres Bekasi Kota bersama Unit Reskrim Polsek Cengkareng meringkus pelaku di kediamannya. Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 340 junto Pasal 338 dengan ancaman pidana 15 tahun.

Reporter: Ady AnugrahadiSumber: liputan6.com