Ini penyebab kekalahan Foke dari Jokowi
Merdeka.com - Kekalahan Fauzi Bowo oleh Joko Widodo dalam seperti terlihat dalam hitungan cepat lembaga survei mengagetkan banyak kalangan. Pasalnya hasil survei yang dilansir beberapa lembaga survei jelang Pilgub menempatkan Foke di posisi teratas. Lalu apa penyebab suara Foke turun drastis?
Dari hasil survei yang dilakukan Puskaptis sebelumnya ternyata menyatakan, mayoritas warga Ibu Kota Jakarta menghendaki perubahan.
"62 Persen warga Jakarta menghendaki perubahan," ujar Direktur Puskaptis, Husin Yazid kepada wartawan di Sate House Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Sosok calon gubernur berkumis tersebut, lanjut Yazid tidak cukup mewakili agen perubahan yang diharapkan oleh warga Jakarta. Sosok perubahan justru mengejawantah dalam figur Wali Kota Surakarta Joko Widodo.
Hal inilah yang pada akhirnya membuat banyak warga Jakarta menusukkan pakunya ke nomor urut tiga di bilik suara.
"Masyarakat Jakarta ingin perubahan. Ada beberapa aspek, pertama figur, program kerja dan masalah yang ada seperti, banjir dan transportasi serta kemacetan," terangnya.
Lebih lanjut, kemenangan di tahap pertama ini juga bukan karena kinerja roda mesin PDI Perjuangan dan Gerindra. Puskaptis melihat bahwa kemenangan Jokowi lebih pada sosok Jokowi.
"Mesin partai tidak berjalan, untuk PDIP juga seperti itu. Mesin tidak berjalan tapi figur Jokowi baru yang diangkat. Yang berjalan hanya mesin partai PKS, namun saat ini figur Hidayat kurang kuat," terangnya.
Dari hitung cepat yang dilakukan Indo Barometer, Jokowi mendapatkan 42,2 persen suara. Berikut hasil hitung cepat Indo Barometer yang disiarkan oleh MetroTV.
1. Foke-Nara: 33,8 persen
2. Hendardji-Riza: 2,6 persen
3. Jokowi-Ahok: 42,2 persen
4. Hidayat-Didik: 11,5 persen
5. Faisal-Biem: 5,1 persen
6. Alex-Nono: 4,7 persen.
Hitung cepat yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) juga tak jauh Indo Barometer. Hitung cepat yang disiarkan oleh stasiun tvOne tersebut menempatkan Jokowi dengan 43.04 persen.
1. Foke-Nara: 34.10 persen
2. Hendardji-Riza: 1,85 persen
3. Jokowi-Ahok: 43,04 persen
4. Hidayat-Didik: 11.74 persen
5. Faisal-Biem: 4,86 persen
6. Alex-Nono: 4,41 persen.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGaya Presiden Jokowi jadi 'Kakek' yang Mengasuh 4 Cucu Main di Mal
Terlihat Presiden Jokowi mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih menggandeng Panembahan Al Nahyan Nasution dan La Lembah Manah.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional
Menurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Penyebab Beras Langka dan Harga Melejit
Beras saat ini langka dan harganya sangat melejit.
Baca SelengkapnyaJokowi Kecewa Debat Pilpres Menyerang Personal, Perlu Diformat Lebih Baik
Saling serang dalam debat tidak masalah, tetapi yang diserang adalah kebijakannya.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Arus Mudik di Merak Perlu Penanganan Lebih Fokus
okowi menyebut permasalahan arus mudik di Merak sudah ada solusinya.
Baca Selengkapnya