Merdeka.com - Hakim Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Oka Diputra, menuturkan ada beberapa bukti yang menetapkan guru Saint Monica, Hariyanti, bebas dari dakwaannya.

"Bukti-bukti dan keterangan di persidangan yang diberikan oleh jaksa penuntut umum (JPU) itu tidak membuktikan adanya kekerasan seksual," Kata Oka di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (8/7).

Oka menjelaskan, barang bukti yang diajukan berupa Closed Circuit Television (CCTV) tidak ada rekaman terhadap pelecehan seksual. Namun memang berdasarkan hasil visum RSCM, ada kemerahan di bagian dubur korban akibat benda tumpul, tapi belum dipastikan apa penyebab kemerahan tersebut.

"Keterangan saksi korban belum mampu menyampaikan sesuatu secara sempurna dan tidak dapat dijadikan petunjuk. Untuk itu, kami meminta hak-hak terdakwa dipulihkan," jelasnya.

Sebelumnya, Hariyanti dituntut dengan Pasal 82 dan Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman penjara 8 tahun dan denda Rp 100 juta subsider 6 bulan kurungan.