Ini cara MUI sadarkan WNI yang akan gabung ISIS
Merdeka.com - Menko Polhukam, Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan pemerintah tengah mengkaji opsi pencabutan kewarganegaraan terhadap WNI yang bergabung dengan ISIS. Menanggapi wacana itu, Ketua Umum MUI Din Syamsuddin mempersilakan asal jelas alasan hukumnya.
"Mereka berperang dan berjuang membela negara lain, sudah menjadi negara lain, jika itu ada alasan hukumnya ya silakan saja. Tapi saya bukan pakar hukum," kata Din Syamsuddin dalam acara
Di luar wacana itu, Din menegaskan solusi jangka pendek untuk memutus mata rantai jaringan ISIS di Tanah Air. Misalnya, berusaha keras mencegah mereka pergi ke negara yang selama ini menjadi basis.
"Yang paling penting adalah melakukan langkah-langkah konkret, termasuk menghalangi mereka pergi. Kalau sudah diketahui dari awal, dengan pendekatan keagamaan dan pendekatan lain, kalau itu sudah terjadi, kalau mereka sudah pergi. Saya tidak cenderung kepada opsi pencabutan WNI ini, mungkin nanti kalau mereka pulang bisa dikumpulkan dulu. Ente kenape ke sana," jelasnya.
Dia berharap negara lebih manusiawi memikirkan solusi masalah ini. Tentu menyelesaikan pilihan hidup seorang manusia untuk bergabung pada gerakan radikal seperti itu bukan hal mudah.
"Manusia itu berubah, dalam hal beragama dan berilmu, manusia berubah. Baik menjadi tidak baik dan tidak baik menjadi baik. Kalau saya mungkin ada opsi yang lebih kekeluargaan dan lebih manusiawi. Katakanlah itu anak-anak nakal yang pergi, karena kekesalan dan kekecewaan di negerinya sendiri. Nanti pulang kumpulkan saja. Saya lebih ke opsi dialogis dan membina. Saya berkeyakinan manusia bisa berubah," beber pria yang juga ketua PP Muhammadiyah ini.
Saat ini, lanjut Din, yang terpenting bagaimana semua lembaga terkait bisa berpegangan tangan dan sama-sama memerangi masalah ini. Pesannya, seseorang atau lembaga jangan main hakim sendiri atas rasa emosionalnya.
"Saya mengusulkan kepada Polri, BNPT, ajak kami ormas-ormas Islam, seperti NU dan Muhammadiyah, memikirkan pembahasan nasional yang komprehensif itu. Jangan strategi negara diputuskan sendiri, terus kami hanya disuruh ikut saja. Kami enggak mau jadi pemadam kebakaran. Sudah berkali-kali kami sampaikan kepada mereka," kata Din.
"Selanjutnya, orang-orang yang dicurigai itu didata, untuk kita bina lagi. Misalnya dari Afganistan, sekian ratus atau ribu, kan potensial menjadi garis keras. Apalagi kalau dikejar-kejar, apalagi kalau temannya atau keluarganya ditembak begitu saja, pasti ada dendam kesumat. Ini yang saya kritik soal strategi, oleh karena itu terserah pemerintah, BNPT. Belum ada respons, kalau tidak ya begin-begini saja terus. Besok tahun depan kita adakan konferensi besar lagi, ya seperti ini terus," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia
Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaTNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga
TNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang
Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Begini Momen Sekelompok Wanita Berhasil Selamatkan Diri dari Air Bah saat Main di Curug
Beruntung, semua orang yang sedang bermain di curug saat itu selamat.
Baca SelengkapnyaNegara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas
Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaTerungkap Alasan TNI Kembali Pakai Istilah OPM Ganti Penggunaan KST di Papua
Dikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.
Baca SelengkapnyaKisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom
Pada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.
Baca Selengkapnya