Merdeka.com - Retno Purwati (39) tega membunuh anak kandungnya, Vicky Riska (7) karena tidak memiliki kelamin ideal setelah disunat. Atas kejadian tersebut, Polres Jakarta Timur mendatangkan psikolog dari Universitas Indonesia untuk memeriksa kejiwaan ibu yang diduga stres itu.

"Kami sudah panggil psikolog, nanti akan diperiksa untuk mengetahui kejiwaannya. Biasanya psikolog dari Universitas Indonesia yang kita panggil ke sini," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes (Pol) Mulyadi Kaharni di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (27/2).

Mulyadi menjelaskan hasil pemeriksaan penyidik, Retno mengaku depresi karena tidak terima kelamin anaknya menciut setelah disunat. Jika hasil dari psikolog menyatakan pelaku mengalami gangguan kejiwaan, polisi tidak bisa menahannya.

"Kalau dia depresi mungkin masih bisa ditahan, namun kalau nanti dari hasil tes terbukti gila tidak dilakukan penahanan," tuturnya.

Jika pelaku normal, polisi menjerat pelaku dengan Pasal 338 jo 340 dan diancam hukuman 15-20 tahun penjara. Dan dijerat dengan UU KDRT serta pembunuhan.

"Namun masih kita kembangkan dan kita dalami apakah ada unsur perencanaan atau tidak," jelasnya.

Sebelumnya, Retno Purwati (39) tega membunuh anak kandungnya dibunuh di rumahnya di KP Baru Klender Rt 05/01 No.37, Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. "Sesudah membunuh, si Ibu langsung menyerahkan diri ke Polres. Dia bilang saya habis bunuh anak saya coba tolong di cek ke rumah masih hidup atau tidak," ujar Kapolsek Cakung, Kompol Azhar Nugroho di lokasi kejadian, Selasa (26/2).