Gayung bersambut, Ahok minat beli gedung BUMN yang dijual Rini
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berniat menjual kantornya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Dia berniat menawarkan gedung itu pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Ahok, sapaan Basuki, menyambut baik tawaran tersebut. Namun dia lebih dulu meminta persetujuan DPRD DKI sebagai mitra kerja.
"Minat (beli), kalau DPRD setuju," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/12).
Ahok yakin DKI tak akan merugi dengan membeli gedung tersebut apalagi lokasi persis di tengah kota. Bila deal, dia akan menjadikan gedung itu sebagai pusat perbelanjaan rakyat atau lapak dagang pedagang kaki lima (PKL) yang digusur.
"Bisa bikin mal rakyat, bikin buat PKL kavling-kavling juga boleh. Macem-macem. Kalau beli gedung tanah di Jakarta enggak mungkin rugi, pasti untung apalagi harganya harga sodara, harga pemerintah maksudnya," tutup Ahok sambil tertawa.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku ingin menjual gedung kementerian terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan No.13, Jakarta Pusat. Ini lantaran gedung 22 lantai tersebut terlalu besar bagi karyawan BUMN hanya berjumlah sekitar 250 orang.
"Operasional cost-nya besar. Kami melihat ini berat, mesin pendinginnya tersentralisasi, gedung tinggi dan jumlah pegawai sedikit," kata Rini, di Jakarta, Senin (15/12).
Rini mengaku sudah mengusulkan penjualan Kementerian BUMN kepada Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, selaku bendahara umum negara. "Pak bambang responnya bagus kok."
Kendati demikian, Rini tidak bisa menjual gedung eks kantor PT Garuda Indonesia ke pihak swasta. Maka itu, dia akan menawarkannya ke pemerintah provinsi DKI Jakarta.
"Saya ingin sekali menawarkan ke Pak Ahok (gubernur Jakarta)," katanya.
Dengan jumlah pegawai sedikit, Menurut Rini, Kementerian BUMN bisa menggunakan gedung kecil milik perusahaan pelat merah tak terpakai.
"Kami hanya butuh 3-4 lantai saja lho. Ruang kerja kita juga tidak terlalu jauh-jauh," katanya. "Kami bisa cari gedung milik BUMN. Kan banyak tuh aset bumn yang tidak terpakai."
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaEks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, Bendungan Lolak, memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare.
Baca SelengkapnyaJokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaJokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca Selengkapnya