Formula E Dinilai Riskan, DPRD Sebut 'Tak Tahu Penonton Terpapar Covid atau Tidak'
Merdeka.com - Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mengungkapkan tak sedikit warga DKI Jakarta yang meminta agar perhelatan balapan mobil listrik Formula E di Jakarta urung digelar. Menurut mereka, kata Kenneth, lebih baik dananya dialokasikan untuk warga yang terdampak pandemi Covid-19.
"Hasil reses saya kemarin, saya tanya ke warga apakah mendukung terlaksananya Balapan Formula E di Jakarta gak? Mereka lebih memilih agar uang yang untuk Balapan Formula E tersebut dikembalikan, dan disalurkan kepada warga kesusahan yang terdampak langsung pandemi ini," ujar pria yang akrab disapa Kent itu, Minggu (12/9).
Jika acara tersebut tetap digelar dan dengan tujuan hanya untuk menarik wisatawan luar negeri sebagai penonton, menurut Kent, hal tersebut sangat riskan dan berbahaya. Dikhawatirkan, lanjut Kent, pagelaran tersebut malah menjadi klaster baru penularan covid-19.
"Kita tidak tahu apakah para pelancong itu terpapar Covid-19 atau tidak, dan jika di antara penonton tersebut ada yang terpapar dan masuk ke negara kita, maka permasalahan pandemi ini di negara kita ini tidak akan selesai, dan varian yang baru akan terus bermunculan," kata Kent.
Kita tidak tahu sampai kapan virus ini akan hilang di seluruh dunia, jadi pagelaran Balapan Formula E ini bukannya membawa manfaat, malah akan membawa petaka untuk warga DKI Jakarta," tambah dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Formula E di Jakarta Diundur 2025, Ini Alasannya
Balapan mobil listrik tersebut seharusnya diselenggarakan di Jakarta International E-Prix Circuit tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Mobil Dinas Lubuklinggau Terjang Jalan yang Baru Dicor, Tuai Sorotan
Mobil dinas berwarna hitam ini tampak melewati jalan yang baru selesai dicor. Aksinya tuai hujatan warganet.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya