Fadli Zon soal Wacana Jokowi Jadi Cawapres: Nanti Bisa Saja SBY Maju Lagi
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menilai wacana Presiden Joko Widodo menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto harus ditanyakan kepada para ahli hukum tata negara. Wacana tersebut harus dilihat dari kacamata konstitusi negara dan secara moral.
"Kita memang harus tanya kepada ahli-ahli apakah hal-hal semacam itu dimungkinkan atau tidak secara konstitusional maupun secara moral," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9).
Menurut Fadli, secara moral akan menimbulkan pro dan kontra presiden menjabat dua periode bisa lagi maju sebagai calon wakil presiden.
"Ya pasti ada pro dan kontra. Secara fatsun politik. Biasa," katanya.
Bila memang memungkinkan, kata Fadli, bisa saja Susilo Bambang Yudhoyono maju lagi di Pilpres 2024. "Apakah hal-hal tersebut dimungkinkan atau tidak. Nanti bisa saja Pak SBY sudah dua kali nanti jadi calon wakil presiden dari mana, Pak Jusuf Kalla," ujar Fadli.
Mahkamah Konstitusi perlu juga memberikan pendapat terkait masalah ini. Namun, harus ada pihak yang meminta pendapat MK.
"Mahkamah Konstitusi seperti ya harus ada yang menabuh gongnya baru dia berbunyi tidak tiba-tiba begitu saja," kata Fadli.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab isu presiden yang sudah dua periode menjabat bisa maju sebagai calon wakil presiden. Padahal, kata Jokowi, saat isu masa jabatan 3 periode ramai diisukan, dia sudah dengan tegas menolak.
"Sejak awal saya sampaikan bahwa ini yang menyiapkan bukan saya, urusan 3 periode sudah saya jawab," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/9).
Namun, isu lain kembali muncul dan mewacanakan presiden yang sudah dua periode menjabat, bisa mencalonkan menjadi cawapres. Kepala negara menegaskan, tidak mengetahui dari mana isu tersebut diembuskan.
"Begitu dijawab, muncul lagi yang namanya perpanjangan juga. Saya jawab ini muncul lagi jadi wapres, itu dari siapa?" tanya Jokowi.
Jokowi menyatakan, bahwa dirinya tidak berniat memunculkan isu tersebut ke ruang publik.
"Kalau dari saya, saya terangkan kalau bukan dari saya, saya ndak mau terangkan," tegasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil Usul Jokowi jadi Penasihat Khusus Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid
Baca Selengkapnyalkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies merasa terkejut mengapa sekaliber presiden mengomentari debat yang diikut oleh para capres.
Baca SelengkapnyaKeputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil: Jokowi-Megawati Beda Pemikiran dengan Hasto, Masa Disamain sama yang Enggak Pernah jadi Presiden
Baca Selengkapnya