Merdeka.com - Peringati May Day, ratusan buruh melakukan unjuk rasa di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Akibatnya ruas jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan, namun merupakan berkah bagi Harizun (25) dan Rokhim (24).

Kedua orang ini berasal dari Madura dan berprofesi sebagai penjual kopi keliling dengan menggunakan sepeda ontel sebagai lapak untuk menjajakan dagangannya. Harizun mengaku jika hari ini berbeda dengan hari-hari biasanya. Jika hari biasa, siang hari dagangannya belum laku separuh dan belum tentu habis.

"Namun, hari ini bener-bener laris manis mas, kopi laris, es jeruk laris dan rokok juga laris," ujar Harizun kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (1/5).

Rokhim, rekan Harizun juga merasakan berkah May Day. Rokhim mengaku senang karena dagangannya diserbu oleh massa buruh yang demo. "Mereka buruh kan konvoi dan orasi-orasi, terus dampaknya ke kita untuk beli minum. Kami senang dan teman-teman kami yang jualan kecipratan rezekinya," kata Rokhim.

Pantauan merdeka.com, sejak massa buruh mulai menyemut dan memadati Jalan Merdeka Selatan, penjual kopi dan es ini tak henti-hentinya melayani pesanan. Saking antrenya, penjual ini kewalahan membuatkan minum yang dipesan. Tak hayal, sejumlah buruh membuat minum sesuai keinginannya.

"Tapi semua tetap bayar kok mas," tandas Rokhim.