Merdeka.com - Kecelakaan Kereta api Walahar Ekspress setelah tabrakan dengan mini bus, menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta. Mereka menegaskan bakal gencar membangun jalan layang dan underpass guna menghindari perlintasan sebidang.

"Kita sudah diskusikan untuk wilayah Jakarta pembangunan flyover dan underpass itu kan dalam rangka menghindari pelintasan sebidang. Kalau udah selesai kita uji coba," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat di GOR Soemantri, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (13/6).

Meski begitu, Djarot mengaku tidak bisa langsung menutup perlintasan kereta sebidang. Sebab, langkah ini akan semakin memperparah kemacetan di Jakarta.

"Sudah kita rumuskan, kalau sekarang ditutupin semua ini macetnya luar biasa. Saya bilang kita lagi gencar terutama Jakarta Selatan ini betul-betul pembangunannya luar biasa, baik flyover, LRT, MRT, di Fatmawati. Kita berharap kita bersabar sedikit tahun depan sudah mulai berkurang (kemacetannya) apalagi kalau transportasinya udah bagus," ujarnya.

Mantan Wali Kota Blitar ini juga mengatakan sempat memanggil direktur keselamatan perkeretaapian untuk membahas hal tersebut. Menurutnya harus dipikirkan bukan hanya perlintasan keretanya saja tetapi juga keselamatan pengguna jalur dan transportasi lainnya.

"Kita itu bukan hanya mikir mengamankan jalur kereta apinya doang, tapi juga mengamankan dari stasiun, itu kan engga naik kereta lagi, bisa busway, taksi, motor, mobil. Bukan engga hanya keselamatan perkeretaapian, tapi juga keselamatan di jalan raya," pungkasnya.

Sebelumnya, Kereta api jarak jauh Walahar Ekspress Relasi Tanjung Priok-Purwakarta terbakar setelah ditabrak sebuah minibus di perlintasan Pasar Senen sekitar pukul 17.03 WIB. Satu gerbong di kereta itu ludes terbakar.

Vice Presiden Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Chairunisa mengatakan, seluruh penumpang selamat dan sudah dievakuasi. "Seluruh penumpang dan awak Kereta Api Walahar Ekspress selamat atau aman dan sudah dievakuasi ke Stasiun Pasar Senen," kata Eva.