Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DKI Diminta Fokus Ganjil Genap dari pada ERP: Jangan Buat Beban Baru ke Masyarakat

DKI Diminta Fokus Ganjil Genap dari pada ERP: Jangan Buat Beban Baru ke Masyarakat ERP. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Mayoritas Anggota Komisi B DPRD DKI menolak wacana penerapan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di beberapa ruas jalan di Ibu Kota. Ketua Komisi B Ismail menyarankan pemprov mengoptimalkan aturan ganjil genap untuk mengatasi kemacetan.

"Justru kita mempertanyakan dulu apakah ini benar-benar harus diterapkan? dan layak diterapkan atau tidak ada opsi lain? Karena kalau tujuannya adalah mengurai kemacetan, toh dengan mengoptimalkan ganjil genap itu sebenarnya kan bisa," kata Ismail kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (16/1).

Menurutnya, penerapan ERP menimbulkan beban baru kepada masyarakat. Maka dari itu, pemberlakuan ganjil genap bisa diperluas cakupannya.

"Ruas-ruas jalan ditambah (aturan gage) tanpa menimbulkan beban kepada masyarakat pengguna. Kan sebenarnya bisa melakukan itu. Karena tujuan dari penerapan gage kan seperti tadi. Jangan sampai menimbulkan beban baru pada masyarakat," tambah Ismail.

Tidak hanya itu, selain ganjil genap, Ismail juga menyebut bahwa Pemprov bisa mengoptimalkan kualitas layanan transportasi umum.

"Kalau kita berikan pelayanan yang baik di transportasi massal, maka sebuah keniscayaan masyarakat akan pindah ke sana tanpa harus ada push strategi yang lebih membebani," tambah Ismail.

Sebelumnya, Komisi B DPRD DKI Jakarta berencana menggelar rapat bersama pemerintah provinsi (Pemprov) untuk meminta penjelasan terkait penerapan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar di Ibu Kota pada Senin (16/1). Namun, rapat tersebut ditunda akibat absennya Asisten Perekonomian dan Keuangan DKI Jakarta, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Biro Hukum.

Berdasarkan pantauan merdeka.com, hanya Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang hadir mewakili pihak Pemprov. Maka dari itu, rapat ditunda dan akan dijadwalkan ulang pada pekan depan.

Sebelum Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail memutuskan untuk menunda rapat tersebut, anggota Komisi B lain sempat bersuara. Hasan Basri Umar, Anggota Komisi B dari Fraksi NasDem mengatakan bahwa jalan yang ada dibangun dengan pajak rakyat. Maka dari itu, seharusnya warga tidak perlu membayar jika ingin melalui jalan tersebut.

“Jalan ini kan dibangun pakai pajak masyarakat, masa kita lewat situ harus bayar? Itu kan sama dengan memindahkan kemacetan ke tempat yang lain. Saya ambil saja contoh Jl Gajah Mada, di dalamnya masyarakat yang tidak mampu juga. Jalan satu-satunya mereka menuju keluar harus lewat Jl. Gajah Mada. Apa mereka harus membayar itu? Coba kita diskusi dulu,” papar Hasan.

Selanjutnya, Anggota Komisi B dari Fraksi Gerindra Adi Kurnia secara tegas menolak usulan tersebut. Menurutnya, sesuatu yang dulunya dibayar masyarakat, kini harus digratiskan. Bukan hal yang sudah gratis, kini harus dibayar oleh masyarakat.

“Saya secara pribadi menolak, menolak, jelas-jelas menolak. Kenapa? seharusnya yang tadinya berbayar, digratiskan. Bukan yang tadinya tidak berbayar, malah disuruh bayar,” kata Adi.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hari Ini dan Besok, Sistem Ganjil Genap di DKI Ditiadakan

Hari Ini dan Besok, Sistem Ganjil Genap di DKI Ditiadakan

Hal ini bertepatan dengan cuti hari libur dan cuti bersama

Baca Selengkapnya
Dico Ganinduto Dinilai Bangun Kendal dengan Kebijakan Populis dan Terukur

Dico Ganinduto Dinilai Bangun Kendal dengan Kebijakan Populis dan Terukur

Dari sisi birokrasinya juga cukup bersih, sehingga perilaku-perilaku koruptif pejabat di Kabupaten Kendal relatif minim

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Tiadakan Ganjil Genap Kendaraan pada 8-9 Februari 2024

Pemprov DKI Tiadakan Ganjil Genap Kendaraan pada 8-9 Februari 2024

Mengingat karena pada 8-9 Februari sehubungan dengan hari libur dan cuti bersama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
DKPP Resmikan Kantor Baru, Kemendagri: Semoga Semakin Efisien Menjalankan Tugas

DKPP Resmikan Kantor Baru, Kemendagri: Semoga Semakin Efisien Menjalankan Tugas

DKPP diharapkan bisa bekerja secara lebih nyaman, melaksanakan tanggung jawab sepenuhnya,

Baca Selengkapnya
Ganjar: KPU dan MK Langgar Etik, Apa yang Dibanggakan dari Proses Pemilu seperti Ini?

Ganjar: KPU dan MK Langgar Etik, Apa yang Dibanggakan dari Proses Pemilu seperti Ini?

Putusan tersebut terkait pelanggaran kode etik dalam menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ganjar: RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan Karena jadi Tuntutan Rakyat

Ganjar: RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan Karena jadi Tuntutan Rakyat

Ganjar menyebut RUU Perampasan Aset ini harus segera disahkan DPR.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Mengelola Sampah Bisa Ciptakan Lapangan Kerja

Ganjar: Mengelola Sampah Bisa Ciptakan Lapangan Kerja

Tidak melulu soal berbisnis dengan modal besar, namun juga bisa dimulai dengan hal yang sederhana.

Baca Selengkapnya
Ganjar: MK dan KPU Kena Etika, Apa yang Kita Banggakan pada Pemilu?

Ganjar: MK dan KPU Kena Etika, Apa yang Kita Banggakan pada Pemilu?

Soal hukuman apa yang paling tepat dijatuhi untuk pelanggaran tersebut, Ganjar mengaku belum tahu

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Tenggat Sepekan Peserta Pemilu Tertibkan Alat Peraga Kampanye: Sudah Membahayakan

Pemprov DKI Tenggat Sepekan Peserta Pemilu Tertibkan Alat Peraga Kampanye: Sudah Membahayakan

Terbaru, pengendara terlibat kecelakaan lantaran bendera partai di jalan Gatot Subroto, Jaksel

Baca Selengkapnya